JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Liberty Sitinjak, mengakui adanya tekanan yang diterimanya selama bertugas di sana.
Ia membenarkan salah satu tekanan juga datang dari Freddy Budiman, gembong narkoba yang telah dihukum mati pada Jumat (29/6/2016).
"Iya dong (ada tekanan), itu pasti (ada)," ujar Sitinjak di kantor BNN, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).
(baca: Soal Kasus Freddy, Mantan Kalapas Nusakambangan Ingin Bantu BNN)
Ia tidak menjelaskan secara rinci tekanan yang diterimanya itu. Namun, saat ditanya apakah dirinya pernah ditawari uang oleh Freddy, Sitinjak menjawab, "hak dia (Freedy) menawarkan, hak saya menolak."
Menurut dia, berbagai tekanan tersebut wajar. Pasalnya, lapas Nusakambangan dihuni oleh napi yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan negara lain.
"Anda kan tahu di sana lapas dihuni warga berbagai negara juga," kata dia.
(baca: Freddy Tinggalkan Sejuta Tanya)
Sitinjak mendatangi BNN guna memberikan keterangan terkait pernyataan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar yang menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum BNN dalam kasus Freddy.
Menurut Haris, Freddy menyebut ada oknum BNN yang meminta agar kamera pengawas di tempat Freddy ditahan di Nusakambangan dilepas.