Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Duet Anies-Andika jika Melawan Calon Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada Jakarta

Kompas.com - 04/07/2024, 20:35 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berbicara mengenai kekuatan duet Anies Baswedan dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andika Perkasa jika diusung maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Menurut Ujang, setidaknya ada empat faktor yang harus diuji dari duet Anies-Andika Perkasa yang mulai dibicarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI-P tersebut.

Apalagi, dia mengatakan, jika ingin melawan bakal calon yang akan diusung oleh koalisi partai politik (parpol) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Soal seberapa kuat Anies-Andika melawan kubu KIM ataukah nanti Ridwan Kamil atau Kaesang Pangarep yang dimajukan, ya harus kita lihat dari empat faktor atau variabel. Diujui popularitasnya, diuji elektabilitasnya, diuji isi tasnya, diuji akseptabilitasnya,” kata Ujang kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Duet Anies-Andika Lebih Realitis ketimbang Anies-Sohibul Iman

Dia mengatakan, empat variabel tersebut harus diuji oleh Anies-Andika Perkasa dan parpol yang hendak mengusung pasangan ini pada Pilkada Jakarta 2024.

Namun, Ujang menyebut bahwa satu variabel yang penting untuk dilihat adalah tingkat elektabilitas dari pasangan tersebut guna dibandingkan dengan elektabilitas dari calon lawannya.

“Anies tinggi tapi mungkin Andika seperti apa hasil survei karena pasangan ini kan belum resmi, sekarang mungkin lembaga survei sedang jalan melakukan survei.. Oleh karena itu, harus dilihat survei Anies-Andika berapa dan harus dilihat juga survei Ridwan Kamil, Kaesang atau siapa pun yang maju dari KIM berapa,” ujarnya.

Menurut dia, jika hasil survei Anies-Andika bagus maka tentu saja memiliki peluang menang. Demikian juga, bisa kalah jika hasil surveinya rendah.

Baca juga: 2 Faktor Penentu Duet Anies-Andika Perkasa Berlayar pada Pilkada Jakarta

Sebelumnya, Ujang berpandangan bahwa duet Anies-Andika Perkasa lebih realistis untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya, duet Anies Baswedan-Sohibul Iman yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa saja tak terjadi lantaran tidak ada partai politik (parpol) lain yang ingin berkoalisi dengan PKS.

Mengingat, PKS tidak mungkin mengajukan bakal calon gubernur dan wakil gubernur sendiri karena tidak memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen kursi di DPRD provinsi.

“Pilihan berikutnya adalah duet Anies dengan Andika Perkasa, ya PDI-P nanti berkoalisi dengan siapa, dengan PKB kah dengan Nasdem kah. Kalau itu lebih mungkin, lebih realistis karena kalau pasangan Anies-Sohibul lebih resistensinya tinggi, banyak penolakan dari partai lain,” kata Ujang.

Penolakan terhadap pasangan Anies-Sohibul Iman itu, menurut Ujang, sudah bisa terlihat dari keengganan PKB terhadap ajakan berkoalisi dengan PKS. Lalu, PDI-P pun menyatakan bahwa lebih memilih memajukan kader sendiri pada Pilkada Jakarta.

“Dalam konteks itu saya melihat, ya Anies kalau tidak bisa berlayar dengan Sohibul iman tidak ada partai yang mendukung selain PKS, maka pilihannya bisa dengan Andika. Asalkan nanti misalkan PDI-P didukung oleh partai lain sehingga terpenuhi kuota 20 persen itu,” ujarnya.

Baca juga: Puan Akui PDI-P Prioritaskan Andika Perkasa sebagai Cagub Jakarta

PKB kecewa dan Pilkada Jatim

Sementara itu, Ujang menyebut bahwa kemungkinan duet Anies-Andika didukung PKB lebih tinggi. Sebab, partai yang dikomandoi Muhaimin Iskandar itu kecewa dengan sikap PKS yang secara tiba-tiba memasangkan Anies dengan Sohibul Iman.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Diminta Tak Gentar, Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Penting untuk Redakan Isu Kasus Masiku Politis

KPK Diminta Tak Gentar, Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Penting untuk Redakan Isu Kasus Masiku Politis

Nasional
Marinir TNI AL dan AS Latihan Bersama di Indonesia Bulan Ini

Marinir TNI AL dan AS Latihan Bersama di Indonesia Bulan Ini

Nasional
JPPI Terima Laporan, Banyak Anak Putus Sekolah Imbas Tak Lolos PPDB

JPPI Terima Laporan, Banyak Anak Putus Sekolah Imbas Tak Lolos PPDB

Nasional
Pengacara 2 Terdakwa Klaim Tak Ada Bukti Persekongkolan dan Kerugian Negara di Kasus Tol MBZ

Pengacara 2 Terdakwa Klaim Tak Ada Bukti Persekongkolan dan Kerugian Negara di Kasus Tol MBZ

Nasional
Jelang Vonis Kasus 'Kerangkeng Manusia' Eks Bupati Langkat, LPSK Harap Restitusi Korban Diputus Maksimal

Jelang Vonis Kasus "Kerangkeng Manusia" Eks Bupati Langkat, LPSK Harap Restitusi Korban Diputus Maksimal

Nasional
Puluhan Orang Suarakan Sekolah Bebas Biaya di CFD Thamrin

Puluhan Orang Suarakan Sekolah Bebas Biaya di CFD Thamrin

Nasional
Keluarga Afif Maulana Mencari Keadilan, Penjelasan Polda Sumbar dan Atensi Kapolri Seolah Percuma...

Keluarga Afif Maulana Mencari Keadilan, Penjelasan Polda Sumbar dan Atensi Kapolri Seolah Percuma...

Nasional
Pemulangan Haji Masuki Fase Kedua, 101.884 Jemaah Tiba di Tanah Air

Pemulangan Haji Masuki Fase Kedua, 101.884 Jemaah Tiba di Tanah Air

Nasional
PBNU Tetapkan Tahun Baru 1446 Hijriah pada Senin 8 Juli 2024

PBNU Tetapkan Tahun Baru 1446 Hijriah pada Senin 8 Juli 2024

Nasional
Kaesang Shalat Jumat di Jakarta Belakangan Ini, Peluangnya di Pilkada Jakarta Terbuka

Kaesang Shalat Jumat di Jakarta Belakangan Ini, Peluangnya di Pilkada Jakarta Terbuka

Nasional
Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Nasional
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Nasional
Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Nasional
Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com