Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Komeng Tertinggi di Jabar

Kompas.com - 04/07/2024, 19:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia pada 20-27 Juni 2024 menunjukkan tiga nama dengan perolehan elektabilitas tertinggi sebagai calon Gubernur Jawa Barat yaitu, Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Komeng.

Pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, nama Komeng masuk dalam simulasi terbuka (top of mind) dan simulasi semi terbuka atau simulasi 26 nama.

Dalam simulasi terbuka, nama Komeng berada di urutan ke-3 dengan elektabilitas 0,8 persen. Adapun Ridwan Kamil di posisi pertama dengan perolehan 16 persen, dan Dedi Mulyadi di posisi kedua dengan perolehan 11,2 persen.

"Secara top of mind itu 67 persen itu enggak bisa menjawab secara spontan siapa yang mereka pilih, seperti yang kami sampaikan, terserah mereka. Bahkan ada yang menyebut Giring, Komeng, terserah," kata Burhanuddin dalam konferensi secara daring, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: 5,3 Juta Suara Komeng Disahkan di KPU RI, “Uhuy” Bergema

Sedangkan Anies Baswedan berada di posisi ke-6 dengan elektabilitas 0,4 persen. Di atasnya, ada Ono Surono dengan elektabilitas 0,7 persen, dan istri Ridwan Kamil Atalia Praratya sebesar 0,5 persen.

"Termasuk ada yang nyebut nama Pak Dudung, Anies juga muncul di sini," tutur Burhanuddin.

Di simulasi semi terbuka tidak jauh berbeda. Nama Komeng ada si posisi ketiga dengan perolehan 5,6 persen.

Di posisi tertinggi tetap Ridwan Kamil sebesar 36,8 persen, dan Dedi Mulyadi sebesar 31,9 persen. Sedangkan nama Anies Baswedan hingga Giring tidak muncul lagi di simulasi ini.

"Hasilnya kurang lebih dengan pola di top of mind, nomor 1 Pak Ridwan Kamil. Di survei kita juga menemukan hal yang sama dalam simulasi semi terbuka 36,8 persen. Peringkat kedua Dedi Mulyadi 31,9 persen," jelasnya.

Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Persaingan Pilkada Jabar Hanya Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Di simulasi selanjutnya, seperti simulasi 12 nama, simulasi 6 nama, simulasi 3 nama, hingga simulasi 2 nama, Komeng tidak lagi ada.

Burhanuddin menyatakan, ia memang mengeluarkan nama-nama yang berpotensi kecil mencalonkan diri maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat.

"Simulasi 12 nama, nama-nama yang kemungkinan majunya kecil, seperti Komeng kan kecil maju karena baru saja terpilih sebagai Anggota DPD, kita take out (keluarkan)," jelas dia.

Sebagai informasi, survei diambil dengan jumlah sampel sebanyak 1.214 responden, yang dipilih melalui metode double sampling atau pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Margin of error survei tersebut sebesar ± 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara responden lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Diminta Tak Gentar, Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Penting untuk Redakan Isu Kasus Masiku Politis

KPK Diminta Tak Gentar, Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Penting untuk Redakan Isu Kasus Masiku Politis

Nasional
Marinir TNI AL dan AS Latihan Bersama di Indonesia Bulan Ini

Marinir TNI AL dan AS Latihan Bersama di Indonesia Bulan Ini

Nasional
JPPI Terima Laporan, Banyak Anak Putus Sekolah Imbas Tak Lolos PPDB

JPPI Terima Laporan, Banyak Anak Putus Sekolah Imbas Tak Lolos PPDB

Nasional
Pengacara 2 Terdakwa Klaim Tak Ada Bukti Persekongkolan dan Kerugian Negara di Kasus Tol MBZ

Pengacara 2 Terdakwa Klaim Tak Ada Bukti Persekongkolan dan Kerugian Negara di Kasus Tol MBZ

Nasional
Jelang Vonis Kasus 'Kerangkeng Manusia' Eks Bupati Langkat, LPSK Harap Restitusi Korban Diputus Maksimal

Jelang Vonis Kasus "Kerangkeng Manusia" Eks Bupati Langkat, LPSK Harap Restitusi Korban Diputus Maksimal

Nasional
Puluhan Orang Suarakan Sekolah Bebas Biaya di CFD Thamrin

Puluhan Orang Suarakan Sekolah Bebas Biaya di CFD Thamrin

Nasional
Keluarga Afif Maulana Mencari Keadilan, Penjelasan Polda Sumbar dan Atensi Kapolri Seolah Percuma...

Keluarga Afif Maulana Mencari Keadilan, Penjelasan Polda Sumbar dan Atensi Kapolri Seolah Percuma...

Nasional
Pemulangan Haji Masuki Fase Kedua, 101.884 Jemaah Tiba di Tanah Air

Pemulangan Haji Masuki Fase Kedua, 101.884 Jemaah Tiba di Tanah Air

Nasional
PBNU Tetapkan Tahun Baru 1446 Hijriah pada Senin 8 Juli 2024

PBNU Tetapkan Tahun Baru 1446 Hijriah pada Senin 8 Juli 2024

Nasional
Kaesang Shalat Jumat di Jakarta Belakangan Ini, Peluangnya di Pilkada Jakarta Terbuka

Kaesang Shalat Jumat di Jakarta Belakangan Ini, Peluangnya di Pilkada Jakarta Terbuka

Nasional
Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Empat Kecamatan Terendam Banjir di Provinsi Maluku, 210 KK Mengungsi

Nasional
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Nasional
Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Nasional
Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com