Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak DPR, KPU Batal Bikin Penghitungan Suara 2 Panel pada Pemilu 2024

Kompas.com - 21/09/2023, 09:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI batal menerapkan model penghitungan suara secara dua panel pada Pemilu 2024.

Ini merupakan hasil rapat konsultasi dengan Komisi II DPR RI pada Rabu (20/9/2023) yang turut menghadirkan Bawaslu, DKPP, dan pemerintah diwakili Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pimpinan Komisi II DPR RI menilai, metode dua panel ini terobosan yang bagus. Namun, sistem yang ada belum siap untuk menerapkannya pada Pemilu 2024.

"Enggak (diterapkan untuk Pemilu 2024). Proses penghitungan suaranya sebagaimana yang terjadi di Pemilu 2019: dilakukan oleh satu tim anggota KPPS, 7 orang itu," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari selepas rapat konsultasi.

Baca juga: Pemilu Bersih Tanpa Oligarki

Model ini mulanya diniatkan sebagai inovasi KPU menekan beban dan risiko kerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS).

KPU bahkan telah menggelar simulasi di berbagai daerah untuk penerapan metode ini.

Hasilnya, penghitungan surat suara yang terdiri dari lima ragam pemilu, mulai dari pilpres, pileg DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota, lebih cepat selesai.

KPU pun memasukkannya ke dalam pasal 45 rancangan peraturan KPU (PKPU) tentang pemungutan dan penghitungan suara (tungsura).

Dalam rancangan itu, panel A bertugas menghitung hasil pilpres dan DPD, sedangkan panel B menghitung hasil pileg DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Kendati demikian, Hasyim mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan cara lain menekan beban dan risiko kerja KPPS, mulai dari kebijakan fotokopi formulir, diubahnya format plano menjadi kuarto, dan penapisan kesehatan yang lebih ketat saat rekrutmen KPPS.

Baca juga: Pertaruhan Izin Kampanye Pemilu di Tempat Pendidikan

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menganggap cara-cara itu sudah cukup untuk menghindari terulangnya tragedi kematian 897 KPPS pada Pemilu 2019.

Ia mengatakan, model penghitungan dua panel ini membutuhkan dua pengawas pula di TPS.

Sementara itu, dalma desain Pemilu 2024, Bawaslu hanya merekrut dan membayar satu pengawas per TPS.

Penambahan akan berakibat pada revisi peraturan, pembengkakan anggaran, dan dibukanya kembali rekrutmen pengawas.


Selain itu, desain TPS untuk Pemilu 2024 dianggap belum memadai untuk metode penghitungan suara dua panel karena terlalu kecil.

Hal ini dikhawatirkan membuat jarak panel A dan B terlalu rapat dan terjadi bauran bunyi penghitungan suara di lokasi yang sama. Situasi ini berpotensi mengecoh pencatatan hasil penghitungan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com