Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata PAN Saat Erick Thohir Sebut Belum Diajak Ngobrol Prabowo soal Pilpres...

Kompas.com - 21/09/2023, 08:29 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa siapa pun bakal calon wakil presiden (cawapres) yang ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maka itu adalah keputusan terbaik.

Hal itu disampaikan Viva Yoga merespons pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengaku belum diajak berbicara terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Prabowo.

Diketahui, Erick Thohir merupakan bakal cawapres yang diusung PAN.

"Jadi suasananya relatif guyub, rukun, tidak ada konflik. Siapa pun (bakal cawapres) yang diputus, itu adalah keputusan yang terbaik," ujar Viva saat dihubungi, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Ditanya Kesiapan Jadi Cawapres Prabowo, Erick Thohir: Jodoh Pasti Bertemu...

Kemudian, Viva mengatakan, Prabowo pasti berdiskusi dengan semua partai di Koalisi Indonesia Maju terkait bakal cawapres pilihannya.

Viva juga menyebut bahwa keputusan siapa bakal cawapres Prabowo diputuskan melalui rapat kekeluargaan berdasarkan azas musyawarah kolektif kolegial.

"Siapa nanti yang akan dipilih tentunya ada beberapa pertimbangan khusus yang menjadi kesepakatan dari anggota koalisi dan Pak Prabowo," katanya.

Akan tetapi, Viva menegaskan bahwa PAN tetap mengusung Erick Thohir lantaran memiliki nilai elektabilitas yang cukup bagus sebagai kandidat bakal cawapres.

Baca juga: Disebut Jadi Cawapres yang Didorong Jokowi untuk Prabowo, Erick: Saya Tidak Tahu

Menurutnya, modal elektabilitas itu penting bagi pemenangan pasangan calon. Sebab, dari hasil survei yang ada sejauh ini, menunjukkan bahwa elektabilitas capres yang ada saat ini memiliki selisih yang tidak jauh.

"Sehingga faktor kemenangan itu sangat ditentukan oleh bagaimana nilai elektabilitas cawapres. Jadi cawapres harus bisa memberikan kontribusi elektoral untuk kemenangan di pilpres, dan Mas Erick Thohir punya elektabilitas yang paling tinggi sebagai cawapres," ujar Viva.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku belum diajak membahas soal pilpres oleh bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

Menurut Erick, hubungannya dengan Prabowo saat ini merupakan mitra kerja di Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Disebut Jadi Kandidat Kuat Cawapres Prabowo, Erick Thohir: Saya Apresiasi, Ini Jadi Pemacu

"Saya belum. Yang saya tahu, kemarin Pak Prabowo sama Pak Jokowi, Pak Presiden, ke Pindad. Saya cuma diinformasikan. Jadi kembali hubungan saya dengan Pak Prabowo menjadi bagian bagaimana tentu konteksnya waktu itu kita bekerja sama dalam pemberantasan korupsi ASABRI," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada 20 September 2023.

"Dan sekarang memang sangat diinginkan adanya transformasi di industri pertahanan juga. Supaya memang dengan situasi geopolitik ini kita juga bisa, industri pertahanan kita lebih mandiri," ujarnya lagi.

Erick pun memberikan tanggapan saat ditanya soal kesiapan dirinya apabila nantinya ditunjuk sebagai bakal cawapres. Salah satunya jika ditunjuk menjadi bakal cawapres untuk Prabowo.

"Kan terlalu dini bilang siap-siap, (lalu) enggak ada. Yang saya sudah sampaikan, percayalah, kayak lagunya Afgan, kalau jodoh pasti bertemu. Itu aja kan," kata Erick Thohir.

Baca juga: Erick Thohir Mengaku Belum Diajak Bicara dengan Prabowo soal Pilpres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com