JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menerima kunjungan Pengurus Presidium Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (Presnas Ikapete) di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat, (17/5/2024).
Dalam pertemuan yang digelar tertutup itu, Wapres berpesan supaya Presnas Ikapete dapat mengembangkan konsep besar pembangunan umat yang bersumber dari nilai-nilai pesantren.
“Alumni Tebuireng sudah bagus, sudah ada lembaganya, tapi (perlu dikembangkan) bagaimana itu menghasilkan konsep, menghasilkan gerakan,” kata Wapres kepada jajaran Presnas Ikepete.
Baca juga: Maruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu
Ma’ruf Amin meminta pemikiran di berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, baik di lingkup nasional maupun global harus mulai dibangun di lembaga Ikapete.
“Bagaimana kita membangun ekonomi yang masyru’ah (sesuai syariat). Bagaimana hal ini diinstitusionalisasi, karena selama ini gerakannya hanya pribadi-pribadi saja. Tebuireng harus mengambil langkah untuk itu,” kata Wapres.
Sebagai alumni Pesantren Tebuireng, Wapres mengingatkan bahwa tantangan globalisasi saat ini semakin berat dan kompleks, termasuk melawan pemikiran- pemikiran yang bertentangan dengan syariat Islam.
Menurut orang nomor dua di Indonesia ini, jihad bagi umat tidak lagi dilakukan dengan perang secara fisik atau jihad kitali, tetapi lebih kepada jihad pemikiran atau jihad islahi.
“Yang sekarang itu jihad islahi melalui ekonomi, konsep-konsep pemberdayaan, pendidikan, bahkan politik,” kata eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
“Bagaimanapun politik itu penting, sebab sekarang yang menentukan undang-undang dan segala macamnya kan politik, melalui partai politik di legislatif, termasuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden itu melalui partai politik,” ucapnya.
Baca juga: Prabowo Mau Bentuk Presidential Club, Maruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras
Untuk itu, Wapres berpesan kepada para alumni Pesantren Tebuireng, termasuk generasi mudanya, agar terus menegakkan konsep syariat Islam yang maslahat untuk seluruh alam atau rahmatan lil’alamin.
“Alumni Tebuireng ini saya kira harus membangun pikiran- pikiran besar, konsep- konsep besar, minimal kita menjaga (konsep syariah), sebagaimana dulu Nahdlatul Ulama dibangun untuk menjaga paham ahlussunah waljamaah,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Presnas Ikapete Masykuri Bakri melaporkan bahwa lembaganya telah memiliki 80 pengurus cabang dan 17 wilayah se-Indonesia, serta lima pengurus cabang internasional (PCI) di Mesir, Arab Saudi, Malaysia, Singapura, dan Turki.
“Banyak aktivitas yang kita lakukan, baik dalam pengembangan ekonomi, pendidikan, seni, dan lain sebagainya. Ini adalah bagian dari upaya syiar ajaran Hadratusyekh Hasyim Asy’ari,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.