JAKARTA, KOMPAS.com - "Saya akan menjadi diri sendiri, saya yang asli," kata Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam Forum Ekonomi Qatar di Doha, Rabu (15/5/2024).
Pernyataan Prabowo ini muncul selang beberapa hari usai Prabowo mengucapkan pernyataan kontroversial "tidak mau diganggu" saat berpidato di acara bimbingan teknis (bimtek) dan rakernas Pilkada Partai Amanat Nasional (PAN), Kamis (9/5/2024).
Dalam pidatonya itu, Prabowo menegaskan akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang mau saja.
Sementara bagi yang tidak mau, "silakan nonton di pinggir jalan, jadi penonton yang baik," katanya.
Pernyataan Prabowo ini memicu kekhawatiran, apakah ruang kritik tetap ada setelah Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2024?
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa diksi "jangan mengganggu" tidak dimaksudkan sebagai sikap antikritik.
"Justru Pak Prabowo membangun narasi dialektika mutual understanding dan tidak antagonis. Jadi membangun bersama-sama baik di dalam maupun di luar pemerintahan. Yang tidak diinginkan adalah kritik yang hanya menganggap pokoknya pemerintah salah," ujar Dahnil, Rabu.
Baca juga: Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman juga sebelumnya menyebutkan, Prabowo kerap sekali menyampaikan hal semacam itu sejak dahulu saat acara internal Partai Gerindra dan ketika kampanye.
Namun, dia menjelaskan bahwa pesan Prabowo yang sebenarnya hanya ingin mengimplementasikan politik kebersamaan, politik merangkul agar semua elite bisa bersatu dan bekerja keras untuk kesejahteraan rakyat.
“Bersatu itu belum tentu dalam satu pemerintahan, dalam satu kabinet, bisa di luar pemerintahan maupun di dalam. Tetapi, semangatnya sama-sama ingin melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Kalau ada yang di luar itu maka jangan mengganggu ,” kata Habiburokhman dalam program Sapa Indonesia Petang di Kompas TV, Jumat (10/5/2024).
Habiburokhman juga meminta agar tidak perlu langsung mengarahkan pernyataan Prabowo tersebut kepada pihak yang tidak ingin bekerja sama di pemerintahan ke depan.
Baca juga: Disebut Akan Lemahkan Demokrasi, Prabowo Tertawa
"Apalagi mengartikannya ya, mencocok-cocokkan oh ini ada partai yang sulit komunikasi dianggap begitu, lalu dianggap bahwa tujuannya ke sana, enggak sama sekali,” kata Habiburokhman.
“Jangan ada yang mengganggu, kuncinya itu harapannya Pak Prabowo itu kita semua bisa bersatu. Bersatu itu bisa di dalam pemerintahan, bisa di luar pemerintahan tetapi sama-sama orientasinya untuk kemaslahatan bangsa dan negara,” ujarnya lagi.
Kendati sudah diklarifikasi, tapi pernyataan Prabowo tersebut tetap dianggap memicu kecurigaan.
Sebab, Prabowo sebelumnya sudah menyampaikan ingin merangkul seluruh kelompok buat bersama-sama membangun Indonesia.