Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Infeksi Cacar Monyet, Menkes: Anda Pasti Terlihat Jelek, tapi Setidaknya akan Bertahan

Kompas.com - 22/08/2022, 18:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan penularan cacar monyet atau monkeypox.

Sebab, tingkat kematian karena virus cacar monyet sangat rendah. Kebanyakan penderita berhasil sembuh asal hidup bersih dan sehat.

Penderita perlu memperhatikan pola hidup sehat agar virus tidak merembet pada infeksi kedua (secondary infection).

Baca juga: Epidemiolog Nilai Tak Semua Warga Harus Vaksinasi Cacar Monyet

Budi bahkan berseloroh bahwa cacar monyet hanya akan membuat penderitanya merasa jelek selama beberapa waktu karena ruam-ruam yang timbul di kulit.

"Jadi angka kematiannya 0,05 atau 0,04 persen, sehingga sangat-sangat rendah. Anda pasti terlihat jelek, tapi setidaknya Anda akan bertahan," ucap Budi dalam konferensi pers Health Working Group (HWG) ke-3 secara virtual, Senin (22/8/2022).

Budi mengungkapkan, dari 35.000 kasus cacar monyet di dunia yang dicatat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), hanya 12 orang yang meninggal.

Baca juga: Menkes Ungkap Ada Jenis Cacar Monyet yang Fatal, Indonesia Termasuk yang Mana?

Penderita yang meninggal tersebut bukan karena virus dari cacar monyet, melainkan karena infeksi. Infeksi itu salah satunya berasal dari garukan pada ruam-ruam di kulit yang bernanah.

Adapun saat ini, kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia berjumlah 1 orang. Infeksi terjadi setelah penderita berkunjung ke negara-negara yang sudah melaporkan adanya virus cacar monyet. Sejauh ini kata Budi, penderita dalam keadaan baik.

"Kondisi pasien pada dasarnya baik-baik saja. Itu mengindikasikan bahwa (virus cacar monyet) tidak sefatal apa yang kita baca," tutur Budi.

Baca juga: Sebut Cacar Monyet Lebih Susah Menular, Menkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir

Rendahnya penularan cacar monyet, kata Budi, juga terjadi karena partikel virus lebih besar ketimbang Covid-19.

Di sisi lain, banyak warga yang sudah mendapat vaksin cacar sejak kecil yang berlaku seumur hidup.

"Bedanya dengan vaksinasi Covid-19 yang berlakunya 6 bulan, ini sekali vaksin berlakunya seumur hidup. Jadi buat teman-teman yang lahirnya (tahun) 1980 ke bawah itu terproteksi, mungkin enggak 100 persen, tapi terproteksi," jelas dia.

Baca juga: Menkes: Jangan Khawatir, Fatalitas Cacar Monyet Sangat Rendah

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan temuan kasus cacar monyet atau monkepox pertama di Indonesia, Sabtu (20/8/2022). Kasus ini ditemukan di Jakarta pada seorang warga Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, kasus pertama cacar monyet ini dialami oleh seorang laki-laki yang baru pulang dari perjalanan luar negeri.

Negara yang dikunjunginya termasuk dalam 89 negara dengan temuan kasus cacar monyet atau monkeypox pada tanggal 8 Agustus 2022.

Baca juga: Cacar Monyet Masuk Indonesia, Begini Caranya Cegah Penularan

Temuan kasus terkonfirmasi positif cacar monyet pertama di negara Indonesia ini merupakan temuan dari hasil deteksi dini yang dilakukan pasien tersebut.

“Laki-laki ini baru pulang dari bepergian luar negeri yang termasuk dari 89 negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet saat ini,” kata Syahril dalam Konferensi Pers (Konpers) Kemenkes, Sabtu (20/8/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com