Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2022, 12:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat agar tidak khawatir menyusul masuknya cacar monyet (monkeypox) ke Indonesia.

Sebab, penularan cacar monyet tidak semudah pandemi Covid-19.

Berbeda dengan pandemi Covid-19 yang menular melalui udara, cacar monyet hanya menular karena sentuhan fisik.

"Secara scientific dia (cacar monyet) susah nularinnya, karena penularan terjadi pada saat sudah bergejala. Kedua, harus kontak fisik sehingga kita tahu kalau orang sakit bintik-bintik, jangan kontak fisik sama orang yang bersangkutan," kata Budi dalam konferensi pers Health Working Group (HWG) ke-3 secara virtual, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Menkes: Jangan Khawatir, Fatalitas Cacar Monyet Sangat Rendah

Menurut Budi, penularan melalui kontak fisik ini bisa dihindari. Sebab, penderita cacar monyet akan lebih mudah dikenali dengan adanya bintik-bintik merah di sekujur tubuh.

Hal ini berbeda dengan penderitanya Covid-19 yang cenderung tidak terlihat.

"Dengan demikian menghindarnya jauh lebih mudah karena kita tahu orang ini sudah (terinfeksi) cacar monyet dan kita jangan dekat-dekat. Jadi unless kita enggak kontak fisik sama dia (penderita), kita dekat-dekat begini itu enggak ketularan," jelas Budi.

Di sisi lain kata Budi, pemerintah sudah menyiapkan lab untuk menjalani tes reaksi polimerase berantai (Polymerase Chain Reaction/PCR) untuk mendeteksi penderita cacar monyet.

"Survailance pake PCR, kita sudah punya 1.000 lab PCR, reagen kita sudah siap tinggal di tes saja supaya kita tahu apakah dia cacar monyet atau tidak," tutur Budi.

Baca juga: Cara Mendeteksi Cacar Monyet yang Sudah Masuk Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengumumkan temuan kasus cacar monyet di Indonesia, Sabtu (20/8/2022). Kasus ini ditemukan di Jakarta pada seorang warga Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, kasus pertama cacar monyet ini dialami oleh seorang laki-laki yang baru pulang dari perjalanan luar negeri.

Negara yang dikunjunginya termasuk dalam 89 negara dengan temuan monkeypox pada tanggal 8 Agustus 2022.

Temuan kasus terkonfirmasi positif cacar monyet pertama di negara Indonesia ini merupakan temuan dari hasil deteksi dini yang dilakukan pasien tersebut.

“Laki-laki ini baru pulang dari bepergian luar negeri yang termasuk dari 89 negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet saat ini,” kata Syahril dalam Konferensi Pers (Konpers) Kemenkes, Sabtu (20/8/2022).

Baca juga: Sudah Masuk Indonesia, Apa Penyebab Cacar Monyet?

Tercatat pada 14 Agustus 2022, laki-laki tersebut mengalami gejala demam. Kemudian, ia tidak langsung berkunjung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat di rumahnya untuk berobat.

Pada tanggal 16 Agustus gejala yang dirasakannya tidak hanya demam, tetapi sudah bertambah gejala lesi dan ruam-ruam di sekitar tangan, kaki dan organ genitalianya, serta pembesaran kelenjar limfa.

Melihat gejala makin parah, ia datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai penyakitnya.

Petugas kesehatan setempat mencurigai gejala-gejala yang diderita laki-laki itu adalah cacar monyet, yang kemudian sampel ruam atau lesi pasien diambil pada tanggal 18 Agustus 2022 untuk dilakukan PCR test. Hasil PCR menyatakan lelaki tersebut positif cacar monyet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi 76 Persen di Desember 2023

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi 76 Persen di Desember 2023

Nasional
Soal Pilpres Satu Putaran, Kubu Anies-Muhaimin: Kalau Allah Menghendaki, “Why Not”?

Soal Pilpres Satu Putaran, Kubu Anies-Muhaimin: Kalau Allah Menghendaki, “Why Not”?

Nasional
Survei LSI: Tingkat Keterpilihan PDI-P 19,7 Persen, Disusul Gerindra 18,2 Persen

Survei LSI: Tingkat Keterpilihan PDI-P 19,7 Persen, Disusul Gerindra 18,2 Persen

Nasional
Jelang Debat Perdana, Muzani Sebut Prabowo-Gibran Tidak Ada Persiapan Khusus

Jelang Debat Perdana, Muzani Sebut Prabowo-Gibran Tidak Ada Persiapan Khusus

Nasional
Dari Survei Internal, Partai Gelora Yakin Ungguli Sesama Partai Baru di Pemilu 2024

Dari Survei Internal, Partai Gelora Yakin Ungguli Sesama Partai Baru di Pemilu 2024

Nasional
Sindir Kompetitor Pasang Banyak Baliho, Hasto: Duit Dari Mana?

Sindir Kompetitor Pasang Banyak Baliho, Hasto: Duit Dari Mana?

Nasional
KontraS Belum Temukan Visi Misi Capres-Cawapres Terkait Penuntasan Kasus HAM

KontraS Belum Temukan Visi Misi Capres-Cawapres Terkait Penuntasan Kasus HAM

Nasional
Hasto Ungkap 3 Instruksi Megawati untuk Kader PDI-P Hadapi Pemilu 2024

Hasto Ungkap 3 Instruksi Megawati untuk Kader PDI-P Hadapi Pemilu 2024

Nasional
Sekjen PDI-P: Butuh Sosok Pemimpin Berpengalaman, Bukan Bentuk Polesan

Sekjen PDI-P: Butuh Sosok Pemimpin Berpengalaman, Bukan Bentuk Polesan

Nasional
Menlu Retno: 2 WNI Relawan MER-C Memilih Tetap di Gaza, Kami Pantau

Menlu Retno: 2 WNI Relawan MER-C Memilih Tetap di Gaza, Kami Pantau

Nasional
Anies-Muhaimin Siap Hadapi Debat, Tim Pemenangan: Sudah Terlatih “Didesak” dan “Dislepet”

Anies-Muhaimin Siap Hadapi Debat, Tim Pemenangan: Sudah Terlatih “Didesak” dan “Dislepet”

Nasional
Sebut Ada Pihak yang Ingin Hilangkan PDI-P di Banten, Ketua DPD: Kita Lawan!

Sebut Ada Pihak yang Ingin Hilangkan PDI-P di Banten, Ketua DPD: Kita Lawan!

Nasional
Partai Pelita Deklarasi Dukungan untuk Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024

Partai Pelita Deklarasi Dukungan untuk Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024

Nasional
Hasto Sebut Megawati Gelar Rapat Konsolidasi Tertutup dengan 18 DPD PDI-P

Hasto Sebut Megawati Gelar Rapat Konsolidasi Tertutup dengan 18 DPD PDI-P

Nasional
KPK Gelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 12 Desember, Jokowi Disebut Akan Hadir

KPK Gelar Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 12 Desember, Jokowi Disebut Akan Hadir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com