Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Masuk Indonesia, Begini Caranya Cegah Penularan

Kompas.com - 22/08/2022, 09:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus cacar monyet (monkeypox) sudah masuk ke Indonesia setelah terkonfirmasi positifnya seorang pria yang baru saja pulang dari luar negeri. Kasus itu diumumkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Sabtu (22/8/2022).

Untuk menghindari penularan, Ahli Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada beberapa cara yang perlu dilakukan. Namun, cara-cara ini berbeda antara orang yang sudah terinfeksi maupun yang belum terinfeksi.

"Untuk upaya mencegah terjadinya penularan dari cacar monyet atau monkeypox, ada dua hal pertama dari orang yang sudah tertular atau yang sudah sakit, dan dari masyarakat umum (yang belum tertular)," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Kemenkes: Semua Bisa Kena, Cacar Monyet Tak Menyerang Kelompok Tertentu

Bagi masyarakat umum yang belum tertular, Dicky menyarankan agar selalu menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.

Perilaku hidup bersih dan sehat ini meliputi kebersihan diri, lingkungan, pakaian/baju, makanan dan minuman, hingga menerapkan perilaku seksual yang sehat.

"Perilaku (seksual) yang sehat adalah tidak gonta ganti (pasangan), dan tidak ke pekerja seks. Hal-hal ini bisa memberikan peluang yang memberikan penularan penyakit, bukan hanya monkeypox tapi juga penyakit lain," ucap Dicky.

Baca juga: Pasien Cacar Monyet Pertama di Indonesia Demam Setelah 7 Hari Pulang dari Luar Negeri

Selain itu, hindari kontak langsung dengan penderita. Lalu, tetap memakai masker, mencuci tangan, menghindari kebiasaan memegang barang di fasilitas umum, dan menggunakan transportasi umum di luar jam sibuk atau setidaknya memakai jaket.

"Itulah sebabnya ada pintu-pintu otomatis yang terbuka (di tempat umum) tanpa harus disentuh. Sangat membantu dalam situasi rawan seperti ini. Biasakan masker menjadi keseharian, dan sesampainya di rumah segera cuci tangan atau ganti baju dengan bersih," ujar Dicky.

Baca juga: Kondisi Terkini Pasien Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia

Dicky mengungkapkan, perilaku hidup bersih dan sehat ini juga harus diterapkan dalam lingkungan kantor dan sekolah. Caranya adalah meminta karyawan, guru, atau murid untuk beristirahat di rumah jika terdapat gejala demam dan flu.

"Bila ada yang sakit apapun demam atau gejala flu, jangan dibiarkan masuk kantor kantor, ini yang harus jadi kebiasaan baru," ungkap Dicky.

Untuk penderita

Sementara untuk penderita monkeypox, Dicky menyarankan agar melakukan isolasi mandiri sampai 3 minggu di rumah agar tidak menyebarkan virus ke orang lain.

Selama melakukan karantina mandiri, penderita juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan memakan makanan yang bergizi. Pisahkan barang-barang yang digunakan sehari-hari dan cuci secara terpisah.

Baca juga: Ada Kasus Pertama Cacar Monyet, Pemerintah Siapkan 10.000 Vaksin

"Karena potensi dari pemakaian atau bersentuhan dengan barang yang dipakai oleh penderita sangat potensial untuk terjadi penularan. Berbeda dengan Covid-19, penularan melalui benda jauh lebih besar untuk monkeypox," sebut Dicky.

Lebih lanjut Dicky mengimbau agar pemerintah meningkatkan pemeriksaan dan pelacakan (testing and tracing) agar penderita bisa segera diisolasi mandiri.

"Jadi kunci pertama untuk mencegah penularan adalah selain menemukan kasus sebanyak mungkin, orang yang terinfeksi atau yang kontak harus segera diisolasi karantina. Itu langkah pertama yang menentukan keberhasilan dari (penanganan) monkeypox," ucap Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com