JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Deolipa Yumara mencuat sejak menjadi pengacara Richard Eliezer atau Bharada E dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Selain kerap mengungkap fakta-fakta terkait Bharada E di kasus ini, gayanya yang nyentrik juga menarik perhatian.
Namun, kabar mengejutkan datang baru-baru ini. Belum genap sepekan mendampingi Bharada E sebagai pengacara, kuasa Deolipa dan rekannya, Muhammad Boerhanuddin, dicabut.
Pencabutan kuasa itu tertuang dalam surat yang diketik dengan bubuhan materai dan tanda tangan Eliezer.
"Dengan ini menerangkan bahwa terhitung tanggal 10 Agustus 2022 mencabut kuasa yang telah diberikan kepada Deolipa Yumara dan Muh Burhanuddin," demikian petikan surat tersebut.
Baca juga: Bareskrim: Bharada E Cabut Kuasa Deolipa Yumara dan Boerhanuddin sebagai Pengacara
Polisi pun telah menunjuk pengacara baru untuk Bharada E, yakni Ronny Talapessy. Dia merupakan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Pencabutan kuasa Bharada E terhadap Deolipa menimbulkan tanda tanya. Sebab, selain terkesan tiba-tiba, sedianya sosok Deolipa mendapat respons positif dari publik.
Banyak pihak menilai bahwa Bharada E mau memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terkait peristiwa penembakan Brigadir J sejak didampingi oleh Deolipa.
Lalu, siapa Deolipa sebenarnya?
Baca juga: Kuasanya Dicabut, Eks Pengacara Bharada E Deolipa Yumara Minta Fee Rp 15 Triliun
Deolipa Yumara mendapat gelar sarjana hukum dari Universitas Indonesia (UI). Dia juga mendalami ilmu psikologi dan mendapat gelar sarjana psikologi dari universitas yang sama.
Ini diungkap Deolipa dalam wawancaranya di acara Tribun Corner yang tayang di YouTube Tribunnews.
Melansir Tribun Jateng, Deolipa mengawali karier sebagai pengacara sejak 1988.
Pada 2010 Deolipa resmi menjadi advokat setelah mendapat pengesahan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah DKI Jakarta.
Pengacara berambut gondrong itu diketahui terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengacara Indonesia pada Musyawarah Nasional ke-2 pada 2019.
Sebelum menjadi pengacara Bharada E, Deolipa sempat dikenal sebagai kuasa hukum Angel Lelga. Saat itu, awal Juni 2022, Angel Lelga menjadi korban penipuan bisnis kripto oleh seorang istri anggota kepolisian.