Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap NU Jadi Lokomotif Gerakan Perbaikan

Kompas.com - 18/02/2022, 07:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, Nahdlatul Ulama (NU) dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menjadi lokomotif gerakan perbaikan di berbagai sektor.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara peringatan Hari Lahir ke-99 NU di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022) malam.

"Ini saya kira yang menjadi tantangannya bagaimana itu mengonversi potensi itu menjadi suatu kekuatan. Dan bagaimana menjadikan potensi yang dimiliki NU itu sebagai lokomotif gerakan perbaikan, sebagai lokomotif harakah ishlahiyah di semua aspek," kata Ma'ruf.

Baca juga: Erick Thohir Dorong NU Jadi Mercusuar Kebangkitan Ekonomi

"Sehingga dia bukan merupakan kekuatan yang hanya terkumpul tapi tidak memberikan dampak dinamika terhadap perbaikan-perbaikan, tetapi dia justru bagaimana bisa menjadi kekuatan itu, lokomotif penggerak di berbagai sektor," imbuh dia.

Menurut Ma'ruf, NU memiliki potensi berlimpah karena mempunyai banyak ulama, baik berkaliber nasional maupun internasional, serta banyak cendekiawan, baik lulusan dalam dan luar negeri.

Selain itu, NU juga memiliki jaringan profesional dan kelas menengah dari kalangan pengusaha maupun profesi lainnnya, serta jaringan internasional dengan banyaknya pengurus cabang istimewa (PCI) di berbagai negara.

"Ini tantangan kita punya banyak potensi tapi dia tidak bisa menjadi penggerak apa-apa," ujar mantan Rais Aam Pengurus Besar NU tersebut.

Selain itu, Ma'ruf juga berpesan agar para pemimpin di internal NU mulai tingkat pusat hingga ranting harus berfungsi sebagai penggerak atau 'dinamo' yang bisa menggerakan untuk memberi manfaat bagi umat dan bangsa.

"Itu arti daripada Nahdlatul Ulama itu kebangkitan ulama. Sebab kalau tidak terjadi gerakan, itu bukan Nahdlatul Ulama lagi namanya, tapi sukutul ulama, diamnya ulama," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Gus Yahya: NU Ingin Ikut Serta Merancang Desain Sosial IKN

Ia yakin, jika hal itu bisa dilakukan maka NU dapat memberikan kontribusi di tingkat nasional hingga tingkat global yang membutuhkan gagasan dan pikiran jernih untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Menurut mantan ketua umum MUI tersebut, hingga kini cara-cara penyelesaian politik belum mencapai hasilnya, pendekatan militer pun justru menambah ramai pertemuan.

"Mungkin adalah pendekatan kemanusiaan yang didasarkan oleh ukhuwah, yang sudah kita miliki, yaitu ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah insaniyah yang bisa menjadi model bagaimana bisa menyelesaikan, membangun dunia yang damai, membangun dunia yang baru," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com