KOMPAS.com - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yakin ada rencana besar di balik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang ternyata dijadikan syarat alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Rencana itu, menurut Novel, seperti sudah disiapkan dengan tidak meloloskan dirinya bersama 74 lainnya.
Ini sebagai upaya untuk menghabisi ia dengan rekan-rekannya yang diklaim bekerja benar dalam upaya memberantas korupsi. Hal itu diungkapnya dalam tayangan YouTube Haris Azhar.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari Haris Azhar untuk mengutip perbincangannya dengan Novel pada hari Sabtu (12/6/2021).
"Saya tentunya meyakini ada kepentingan besar untuk menyingkirkan kami yang bekerja sungguh-sungguh," kata Novel.
Baca juga: Ini Kata Novel Baswedan soal TWK KPK yang Dikaitkan dengan Pilpres 2024
Terlebih hingga saat ini, kata Novel, pimpinan KPK belum menunjukkan hasil TWK kepada para pegawai. Sehingga, ada kejanggalan di balik TWK ini.
"Ini disembunyikan hasilnya. Bagaimana kita tidak melihat ini sebagai permasalahan," ucapnya.
Hasil TWK, kata Novel, sudah seharusnya diperlihatkan kepada pegawai KPK yang mengikuti tes sebagai feedback, bukan malah dirahasikan.
Ia pun menganalogikan hasil TWK ibarat rekam medis di rumah sakit.
"Sekarang kita berikan analogi, kalau kita ke dokter kita sakit diperiksa, ada medical record. Kalau orang lain minta itu rahasia. Tapi kalau dirinya sendirinya yang minta ya harus diberikan," kata Novel.
Baca juga: Novel Sebut TWK Jadi Cara Pamungkas Habisi Pemberantasan Korupsi di KPK
Novel menyatakan bahwa ia dan 74 pegawai yang tidak lolos lainnya sudah pernah meminta hasil TWK kepada pejabat pengelola informasi di KPK.
Namun, hasil tersebut tidak pernah diberikan dengan alasan rahasia.
"Kita lihat hasil tesnya sampai sekarang enggak diberikan. Kami pribadi bersurat ke pejabat pengelola informasi di KPK untuk memberikan hasil tes. Tapi, sampai sekarang enggak ada. Udah begitu, alasannya itu rahasia," ujar Novel.
Baca juga: Novel Sudah Pernah Minta Hasil Asesmen TWK KPK, tapi Tidak Diberikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.