Jakarta, KOMPAS.com - Banyak spekulasi bermunculan ketika Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK dinilai janggal. Salah satunya terkait pemilihan presiden 2024.
Menanggapi hal itu, Penyidik Senior KPK Novel Baswedan tidak bisa membenarkan isu tersebut. Akan tetapi, menurut dia, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Hal itu diungkapnya dalam tayangan YouTube Haris Azhar.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari Haris Azhar untuk mengutip perbincangannya dengan Novel pada hari Sabtu (12/6/2021).
"Saya kalau soal itu enggak ahli lah (kaitan TWK dengan Pilpres 2024). Segala kemungkinan itu bisa terjadi. Tapi untuk berspekulasi sampe ke situ saya bukan analis politik," ujar Novel.
Baca juga: Novel Sebut TWK Jadi Cara Pamungkas Habisi Pemberantasan Korupsi di KPK
Jika memang ada oknum-oknum yang ingin memanfaatkan KPK untuk hal-hal tertentu, menurut Novel, sudah pasti mereka yang berada di level pimpinan. Bukan pegawai atau pelaksana.
"Kalau ada orang yang mau manfaatkan KPK, enggak mungkin ada di level pelaksana. Pasti di level pimpinan ya," kata dia.
Alasannya, kata Novel, pertama, setiap proses di KPK itu melalui berbagai tahapan.
Kedua, semua proses di KPK harus dilengkapi dengan dokumen formal seperti surat perintah dan perizinan.
"Saya kira di level pelaksana punya keinginan tertentu untuk suatu perkara itu enggak logis," ucap Novel.
Baca juga: Novel Sudah Pernah Minta Hasil Asesmen TWK KPK, tapi Tidak Diberikan
Novel berkeyakinan di balik tidak lolosnya dirinya dengan 74 teman lainnnya, ada rencana besar yang sudah disiapkan untuk menghabisi mereka para pekerja yang benar dalam upaya memberantas korupsi.
"Saya tentunya meyakini ada kepentingan besar untuk menyingkirkan kami yang bekerja -sungguh-sungguh," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.