Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Revisi UU Pemilu, Jusuf Kalla Nilai Pemilu Serentak 2024 Akan Sangat Berat Dilaksanakan

Kompas.com - 24/02/2021, 06:36 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla menilai pemilu serentak pada 2024 nanti akan sangat berat dilaksanakan.

Menurut Kalla, jika pilpres, pileg dan pilkada dilaksanakan dalam satu tahun yang sama, maka penyelenggaraannya akan begitu berat dan menelan banyak korban jiwa dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“(Pemilu serentak) bisa ndak dilaksanakan bersamaan? Menurut saya tidak bisa. Berarti kalau tidak bisa akan kacau, atau seperti lima tahun lalu (pemilu) begitu beratnya, banyak petugas pemilu meninggal,” jelas Kalla dalam Program Bukan Begini Bukan Begitu di kanal Youtube Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Kalla meneruskan, pelaksanaan pemilu serentak begitu berat dilakukan di Indonesia karena pemilu masih dilakukan secara manual.

“Tapi semua (pemilu) manual, karena tidak percaya pada komputer kan. Padahal pemilihan legislatif itu berapa calonnya, belum ditambah DPD, ditambah lagi pilkada. Sangat berat. Saya kira secara teknis kemampuan manusia terbatas dan membahayakan. Membahayakan atau tidak teliti,” lanjut Kalla.

Kalla juga menyinggung kelemahan pemilu serentak yang akan mengakibatkan Pilkada diselenggarakan di tahun yang sama dengan Pilpres dan Pileg.

Baca juga: Jusuf Kalla: Saya Selalu Hormat ke Bu Mega karena 2 Kali Diangkat Jadi Menteri

Hal ini, lanjut Kalla, akan membuat semua wilayah memiliki kepala daerah baru dalam waktu bersamaan.

“Dulu saya mengusulkan (Pilkada) diringkaskan tapi jangan juga satu kali. Nanti seluruh bupati, seluruh gubernur orang baru. Bagaimana kalau rapat semua orang baru? Tidak ada pengalaman, mestinya diselang selingi,” cetusnya.

Maka Kalla juga menyarankan bahwa Undang-Undang Pemilu tidak perlu banyak direvisi, kecuali terkait dengan penyelenggaraan pilkada.

“Undang-undang (Pemilu) tidak perlu dirubah banyak. (hanya) saja (penyelenggaraan) Pilkada di tahun 2022 tetap jalan,” kata Kalla.

Beda Sikap Dengan Golkar

Pernyataan Jusuf Kalla tersebut tidak senada dengan sikap Partai Golkar yang saat ini berbalik arah mendukung pemerintah untuk tidak melakukan Revisi Undang-undang No.7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Dengan demikian, Golkar berarti setuju bahwa pelaksanaan pilkada akan dilakukan di tahun yang sama dengan pelaksanaan pilpres dan pileg pada 2024 nanti.

“Usai melakukan konsolidasi dan menyerap aspirasi, Golkar lebih mengutamakan untuk menarik dan mengikuti amanah undang-undang mengenai pilkada secara serentak dilaksanakan di tahun 2024,” ungkap Wakil Ketua DPR dari fraksi Partai Golkar Azis Syamsuddin pada keterangan tertulis, Rabu (10/2/2021) lalu.

Baca juga: Cerita Jusuf Kalla Selesaikan Konflik Aceh: Pada Akhirnya Semua Menang...

Saat itu, Azis menjelaskan bahwa Partai Golkar setuju dengan pemerintah untuk fokus menghadapi pandemi Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com