Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Diharap Lebih Giat Suarakan Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 10/12/2018, 16:48 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo berharap Presiden Joko Widodo lebih giat menyuarakan pemberantasan korupsi.

"Kalau kita merujuk pada pengalaman negara-negara lain yang berhasil memberantas korupsi, komandonya tetap di Presiden. Tidak ada yang lain," kata Adnan dalam Rilis Survei Nasional: Tren Persepsi Publik tentang Korupsi di Indonesia, di Hotel Akmani, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Baca juga: Data KPK, Angka Penindakan Korupsi pada 2018 Turun 41,2 Persen

Hal itu menyikapi temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 2000 responden. Sebanyak 52 persen responden menilai tingkat korupsi di Indonesia meningkat. Namun, jika dibandingkan data LSI tahun 2016 dan 2017, persentase itu turun.

Pada tahun 2016, responden yang menganggap tingkat korupsi meningkat sebanyak 70 persen. Kemudian pada tahun 2017, responden yang menilai tingkat korupsi meningkat menjadi 55 persen.

Meski turun, temuan 52 persen pada survei 2018 ini menunjukkan persepsi publik atas tingkat korupsi yang meningkat masih mayoritas.

Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo dalam Diskusi Berseri Madrasah Anti Korupsi Seri 11 di Jakarta, Senin (19/9/2016).Dimas Jarot Bayu Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo dalam Diskusi Berseri Madrasah Anti Korupsi Seri 11 di Jakarta, Senin (19/9/2016).

Baca juga: KPK Harap Seluruh Pihak Tak Kompromi Lawan Korupsi di Indonesia

Temuan lainnya menunjukkan, sebanyak 63 persen responden menilai suap dan gratifikasi untuk memperlancar urusan di instansi pemerintah adalah hal tidak wajar. Namun, sebanyak 34 persen responden lainnya menilai hal tersebut wajar.

Temuan sebanyak 34 persen itu cukup tinggi jika dibandingkan tahun 2017. Sebab, pada tahun 2017, hanya 26 persen responden yang menganggap suap dan gratifikasi ke pihak instansi pemerintah sebagai hal wajar.

Baca juga: Survei LSI: KPK Paling Dikenal dan Dinilai Efektif Berantas Korupsi

Adnan memandang perlu upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran mencegah praktik korupsi. Bagi Adnan, Presiden merupakan salah satu pihak yang paling berpengaruh karena menjadi acuan dalam menentukan sikap.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kata dia, juga tak bisa dibiarkan berjuang sendirian dalam pencegahan korupsi.

"Sehingga ke depan, paling tidak Presiden lebih banyak ngomong lah soal pemberantasan korupsi. Yang saya lihat sekarang masih minimalis. Kemarin di Hakordia datang kemudian berikan statement, itu bagus. Tapi kalau nunggu satu tahun lagi baru ngomong soal pemberantasan korupsi ini sangat kurang," lanjutnya.

Baca juga: Survei LSI: 52 Persen Responden Anggap Korupsi Meningkat

"Padahal momentum bisa sangat banyak dan bisa dipakai untuk menunjukan bahwa memang komandan pemberantasan korupsi di tangan saya dan saya bertanggungjawab," kata dia.

Ia juga berharap Jokowi memberikan perhatian lebih jauh atas program-program pencegahan yang dirancang KPK.

"Pencegahan KPK itu juga sangat tergantung seberapa respons pemerintah untuk melakukan upaya-upaya yang dianggap oleh KPK itu penting," ujarnya.

Kompas TV Di Bekasi, Jawa Barat, Komisi Pemberantasan Korupsi, Indonesian Corruption Watch dan Pemerintahan Kota bekasi meluncurkan whistle blowing system. Program whistle blowing system diluncurkan sebagai tindakan pencegahan dan penindakan terjadinya korupsi di wilayah Kota Bekasi. Whistle blowing system diibaratkan seperti meniup peluit agar warga bisa melaporkan adanya praktik korupsi dengan melaporkan ke tingkatan wilayah Kota Bekasi atau ke pusat baik ke kepolisian, kejaksaan, dan KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com