Salin Artikel

Presiden Jokowi Diharap Lebih Giat Suarakan Pemberantasan Korupsi

"Kalau kita merujuk pada pengalaman negara-negara lain yang berhasil memberantas korupsi, komandonya tetap di Presiden. Tidak ada yang lain," kata Adnan dalam Rilis Survei Nasional: Tren Persepsi Publik tentang Korupsi di Indonesia, di Hotel Akmani, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Hal itu menyikapi temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 2000 responden. Sebanyak 52 persen responden menilai tingkat korupsi di Indonesia meningkat. Namun, jika dibandingkan data LSI tahun 2016 dan 2017, persentase itu turun.

Pada tahun 2016, responden yang menganggap tingkat korupsi meningkat sebanyak 70 persen. Kemudian pada tahun 2017, responden yang menilai tingkat korupsi meningkat menjadi 55 persen.

Meski turun, temuan 52 persen pada survei 2018 ini menunjukkan persepsi publik atas tingkat korupsi yang meningkat masih mayoritas.

Temuan lainnya menunjukkan, sebanyak 63 persen responden menilai suap dan gratifikasi untuk memperlancar urusan di instansi pemerintah adalah hal tidak wajar. Namun, sebanyak 34 persen responden lainnya menilai hal tersebut wajar.

Temuan sebanyak 34 persen itu cukup tinggi jika dibandingkan tahun 2017. Sebab, pada tahun 2017, hanya 26 persen responden yang menganggap suap dan gratifikasi ke pihak instansi pemerintah sebagai hal wajar.

Adnan memandang perlu upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran mencegah praktik korupsi. Bagi Adnan, Presiden merupakan salah satu pihak yang paling berpengaruh karena menjadi acuan dalam menentukan sikap.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kata dia, juga tak bisa dibiarkan berjuang sendirian dalam pencegahan korupsi.

"Sehingga ke depan, paling tidak Presiden lebih banyak ngomong lah soal pemberantasan korupsi. Yang saya lihat sekarang masih minimalis. Kemarin di Hakordia datang kemudian berikan statement, itu bagus. Tapi kalau nunggu satu tahun lagi baru ngomong soal pemberantasan korupsi ini sangat kurang," lanjutnya.

"Padahal momentum bisa sangat banyak dan bisa dipakai untuk menunjukan bahwa memang komandan pemberantasan korupsi di tangan saya dan saya bertanggungjawab," kata dia.

Ia juga berharap Jokowi memberikan perhatian lebih jauh atas program-program pencegahan yang dirancang KPK.

"Pencegahan KPK itu juga sangat tergantung seberapa respons pemerintah untuk melakukan upaya-upaya yang dianggap oleh KPK itu penting," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/10/16481951/presiden-jokowi-diharap-lebih-giat-suarakan-pemberantasan-korupsi

Terkini Lainnya

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke