Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2018, 08:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi resmi diusung oleh PDI-P sebagai capres di Pemilu 2019 dalam rapat kerja nasional (Rakernas) ketiga di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018).

Namun, PDI-P belum memutuskan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi. Dengan demikian, mengemukalah pertanyaan siapa yang akan menjadi cawapres mantan Gubernur DKI itu.

Daftar cawapres bertambah seiring diusulkannya nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sebagai pendamping Presiden Jokowi di Pemilu 2019.

Nama Wiranto diusulkan sebagai cawapres Jokowi oleh Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dalam pidatonya di acara syukuran partai di kediamannya di Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Baca juga: Jokowi Bisa Pilih Ekonom Jadi Cawapres jika...

Dengan demikian, sudah ada dua petinggi partai politik yang dideklarasikan sebagai cawapres yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Wiranto selaku Ketua Dewan Pembina Hanura.

Namun ada pula Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dideklarasikan sebagai calon pemimpin nasional pada rapat kerja nasional PAN 2017 lalu. Dengan demikian secara tidak langsung Zul, sapaannya, telah dideklarasikan sebagai capres atau cawapres.

Demikian pula Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang disebut-sebut bakal diusung sebagai cawapres oleh partai berlambang ka'bah itu, mulai terlihat fotonya terpampang di sejumlah reklame.

Nama-nama tersebut juga kerap masuk dalam beberapa survei. Dalam survei Poltracking Indonesia, keempatnya juga tercantum meski elektabilitasnya tidak tinggi.

Baca juga: Tiga Nama yang Diprediksi Bersaing Ketat Jadi Cawapres 2019

Dalam rilis survei poltracking 27 Januari-3 Februari lalu, khususnya pada pertanyaan semi terbuka, Muhaimin, Wiranto, Zulkifli, serta Romi, masuk dalam daftar cawapres. Hanya, elektabilitas mereka belum ada yang mencapai dua digit.

Muhaimin menempati posisi pertama (5,2 persen), selanjutnya diikuti oleh Wiranto (2,1 persen), Zulkifli (0,5 persen), Romi (0,1 persen).

Selain itu, dua nama lain yang juga muncul ialah putra sulung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti (7,6 persen), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (7,9 persen), serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (7,5 persen).

Dalam beberapa survei lainnya, ketiga nama itu kerap muncul dan bersaing ketat untuk menjadi cawapres di Pemilu 2019.

Baca juga: Survei: Elektabilitas AHY Tertinggi sebagai Cawapres Pemilu 2019

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pertarungan di bursa cawapres Jokowi akan sangat dinamis. Ia mengatakan saat ini memang bermunculan berbagai analisa terkait pendamping Jokowi.

Ia mengatakan setidaknya ada enam latar belakang sebagai kriteria cawapres yang dipertimbangkan untuk mendampingi Jokowi yakni elektabilitas yg tinggi, kedekatan dengan Islam, militer, muda, kewilayahan, dan kemampuan dalam pengelolaan ekonomi.

Hal itu merujuk pada kekurangan Jokowi yang dipersepsikan kurang dekat dengan kalangan muslim. Dalam suvei Indo Barometer di akhir Januari, soal persepsi kedekatan dengan kalangan muslim, Jokowi masih kalah dari Prabowo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com