Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagetnya Kader PDI-P saat Megawati Deklarasikan Jokowi sebagai Capres

Kompas.com - 23/02/2018, 22:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Hampir tak ada yang menyangka bila PDI-P akan mendeklarasikan Presiden Jokowi sebagai capres pada pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) yang berlangsung di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018).

Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mengaku tak mengira Sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri bakal mengumumkan pencapresan Jokowi.

Bahkan, kata Hendrawan, Ketua Steering Committee (SC) Sukur Nababan juga tak mengetahui jika Mega bakal mendeklarasikan pencapresan Jokowi di akhir pidato pembukaan Rakernas PDI-P ketiga. Sebab, hal itu tak masuk dalam susunan acara.

"Bahkan ketua SC saja sempat bilang 'Waduh, ini acara yang lain bisa-bisa jadi geser', karena tidak ada di daftar acara," kata Hendrawan di lokasi Rakernas.

Baca juga : PDI-P Resmi Usung Jokowi sebagai Capres

Saat itu, ungkap Hendrawan, Jokowi bersama Megawati duduk bersama di barisan depan. Tiba saatnya memberikan pidato sambutan, Mega pun maju ke atas panggung.

Awalnya, Megawati berpidato tentang pentingnya ekonomi yang berdikari. Tiba-tiba di akhir pidatonya, Megawati menyatakan agar semua itu bisa terlaksana maka dibutuhkan sosok pemimpin yang tepat. Di saat itulah Megawati mendeklarasikan pencapresam Jokowi.

Hendrawan mengungkapkan saat itu suasana ruangan Rakernas mendadak riuh. Para kader sontak berdiri dan memperagakan salam metal. Itu sesuai dengan nomor urut PDI-P di Pemilu 2019 yakni nomor 3.

"Waduh, kaget kami. Kami pikir pembukaan biasa. Ini artinya, ibu membaca momentum yang sangat tepat. Saya sampai bergurau, Wah Pak Sekjen, rahasianya bener-bener rapat disimpen nih. Sampai DPP inti saja tidak tahu," kata Hendrawan lantas tertawa.

Baca juga : Politisi PDI-P: Koalisi Pencapresan Jokowi Harus Dibangun Sejak Awal

"Kaget semua, tapi responnya langsung meledak. Karena memang semua sudah mengharapkan Rakernas ini jadi momentumlah untuk umumkan Pak Jokowi," lanjut dia.

Hal senada disampaikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Ia menilai sebagai ketua umum Megawati sangat paham membaca suasana kebatinan para kader.

Hasto pun tak memungkiri deklarasi pencapresan Jokowi juga dibahas saat Megawati dan Jokowi bertemu di Istana Batu Tulis.

"Politik itu kan ada elemen of surprisenya. Dan dalam pertimbangan Ibu Megawati setelah melihat bagaimana kesiapan jajaran seluruh strukrural partai yang nampak dari semangat yg muncul saat pembukaan Rakernas. Secara mengejutkan Ibu ketum langsung mengumumkan," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com