Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan dan Sudirman Said, Dicopot Jokowi, Diusung Prabowo...

Kompas.com - 14/12/2017, 12:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama-sama dicopot Presiden Joko Widodo, dan sama-sama diusung Partai Gerindra dalam pemilihan gubernur. Begitulah kesamaan Anies Baswedan dan Sudirman Said.

Anies Baswedan

Anies merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini langsung dipercaya membenahi pendidikan di Indonesia setelah ikut membantu memenangkan pasangan Jokowi-JK pada Pemilu Presiden 2014.

Anies dicopot oleh Jokowi dalam reshuffle kabinet jilid II, 27 Juli 2016. Posisinya digantikan oleh kader Muhammadiyah, Muhadjir Effendy.

Tak pernah ada penjelasan dari Jokowi atau pihak Istana terkait alasan pencopotan Anies.

Tak lama setelah dicopot, Anies mencoba peruntungannya di kancah pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ia berpasangan dengan Sandiaga Uno, pengusaha yang juga kader Partai Gerindra.

Pengusungan Anies mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, lawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Selain Partai Gerindra, Anies-Sandi juga diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera.

Pasangan ini akhirnya keluar sebagai pemenang, mengalahkan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama Djarot Saiful Hidayat.

(Baca juga: Anies Bilang "Lulus Cepat" dari Kabinet Jokowi, Prabowo Komentar "Yang Untung Saya")

Sudirman Said

Sudirman Said juga sudah dipercaya Jokowi untuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak awal pemerintahan.

Ia juga dicopot bersamaan dengan Anies, yakni pada momen perombakan kabinet jilid II.

Pada penghujung 2015 lalu, Sudirman Said sempat menjadi sorotan karena melaporkan Setya Novanto, Ketua DPR saat itu, kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.

(Baca juga: Prabowo Minta Sudirman Said Segera Cari Pendamping pada Pilkada Jateng)

Sudirman melaporkan Novanto atas dugaan mencatut nama Jokowi-JK untuk meminta saham dari PT Freeport Indonesia. Sudirman turut menyerahkan bukti rekaman percakapan Novanto bersama pengusaha minyak Riza Chalid saat berbincang dengan Presiden direktur PT Freeport Indonesia saat itu, Maroef Sjamsoeddin.

Rekaman yang diduga berisi percakapan permintaan saham itu diambil Maroef secara diam-diam.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com