Salin Artikel

Anies Baswedan dan Sudirman Said, Dicopot Jokowi, Diusung Prabowo...

Anies Baswedan

Anies merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini langsung dipercaya membenahi pendidikan di Indonesia setelah ikut membantu memenangkan pasangan Jokowi-JK pada Pemilu Presiden 2014.

Anies dicopot oleh Jokowi dalam reshuffle kabinet jilid II, 27 Juli 2016. Posisinya digantikan oleh kader Muhammadiyah, Muhadjir Effendy.

Tak pernah ada penjelasan dari Jokowi atau pihak Istana terkait alasan pencopotan Anies.

Tak lama setelah dicopot, Anies mencoba peruntungannya di kancah pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ia berpasangan dengan Sandiaga Uno, pengusaha yang juga kader Partai Gerindra.

Pengusungan Anies mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, lawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Selain Partai Gerindra, Anies-Sandi juga diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera.

Pasangan ini akhirnya keluar sebagai pemenang, mengalahkan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama Djarot Saiful Hidayat.

Sudirman Said

Sudirman Said juga sudah dipercaya Jokowi untuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak awal pemerintahan.

Ia juga dicopot bersamaan dengan Anies, yakni pada momen perombakan kabinet jilid II.

Pada penghujung 2015 lalu, Sudirman Said sempat menjadi sorotan karena melaporkan Setya Novanto, Ketua DPR saat itu, kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.

Sudirman melaporkan Novanto atas dugaan mencatut nama Jokowi-JK untuk meminta saham dari PT Freeport Indonesia. Sudirman turut menyerahkan bukti rekaman percakapan Novanto bersama pengusaha minyak Riza Chalid saat berbincang dengan Presiden direktur PT Freeport Indonesia saat itu, Maroef Sjamsoeddin.

Rekaman yang diduga berisi percakapan permintaan saham itu diambil Maroef secara diam-diam.

Akibat laporan yang dikenal dengan kasus "Papa Minta Saham" itu, Novanto akhirnya harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR.

Meski begitu, karir politik Novanto tetap moncer dan terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar pada Mei 2016. Novanto langsung mendeklarasikan dukungan Golkar untuk Jokowi baik di pemerintahan saat ini ataupun untuk Pilpres 2019.

Dua bulan setelah deklarasi itu, Jokowi pun mencopot Sudirman Said.

Anies dan Sudirman

Sama-sama dicopot dari kabinet, hubungan Anies dan Sudirman semakin erat. Saat Anies-Sandi berhasil memenangkan Pilkada DKI, Sudirman Said ditunjuk menjadi Ketua Tim Sinkronisasi pasangan tersebut.

Tugasnya adalah untuk mempersiapkan proses transisi menuju pelantikan Anies-Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI.

Setelah selesai memimpin tim sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said pun mencoba peruntungan dengan maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah. Sudirman Said mendapatkan tiket pertama dari Partai Gerindra.

Deklarasi Partai Gerindra mengusung Sudirman Said diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017) kemarin.

"Ya Pak Sudirman Said adalah mantan ketua tim sinkronisasi, beliau banyak membantu kami di dalam proses transisi kemarin. Dan ini sebuah babak baru di perjalanan hidupnya, maupun dalam perjuangan untuk Jawa Tengah," ucap Anies.

(Baca: Jeda Rapim, Anies Hadiri Deklarasi Pencalonan Sudirman Said Jadi Cagub Jawa Tengah)

Anies juga sempat menyinggung soal kebersamaannya dengan Sudirman Said di Kabinet Jokowi-JK. Dengan bergurau, ia menyebut bahwa dirinya dan Sudirman "lulus cepat" dari kabinet Jokowi.

Dengan kiprah Sudirman di kabinet, Anies menganggapnya layak menjadi bakal calon gubernur Jawa Tengah yang akan diusung Partai Gerindra. Menurut dia, Sudirman memiliki kompetensi kepemimpinan yang tinggi.

"Ya, ada yang menyebut katanya lulus cepat ya, itu. Lulus cepat," kata Anies, yang lantas disambut tawa mereka yang hadir.

Prabowo yang duduk di samping Anies langsung berbisik kepada Gubernur DKI Jakarta itu.

"Yang untung saya," kata Prabowo, kembali disambut tawa.

Pilkada Jateng

Dengan dukungan dari Partai Gerindra, Sudirman Said mengantongi 11 kursi DPRD Jawa Tengah. Butuh sembilan kursi lagi untuk menggenapi syarat yang ditetapkan dalam undang-undang.

Sudirman Said juga kemungkinan besar akan berhadapan dengan petahana Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P, pemilik 31 kursi DPRD Jateng.

Namun, Prabowo mengatakan, hingga saat ini sudah ada sejumlah partai yang intensif berkomunikasi dengan Partai Gerindra, yakni Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera. PAN memiliki 8 kursi DPRD Jatim, sementara PKS 11 kursi.

"PAN dan PKS konsultasinya sangat erat. Mengenai wakil, kami terus konsultasi dengan teman-teman dari partai lain," ucap Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus ini pun menugaskan Sudirman mencari calon wakil gubernur yang memiliki kompetensi dan integritas untuk mendampinginya.

"Kami juga berikan tugas kepada Pak Sudirman Said mencari wakil yang kuat, membentuk organisasi pemenangan, dan memantapkan koalisi. Untuk koalisi Jawa Tengah bisa dikatakan mantap," ujar Prabowo.

Sudirman Said mengaku bersyukur atas keputusan Prabowo memilih dirinya sebagai bakal calon Gubernur Jawa Tengah.

"Bagi saya, ini bersejarah karena ini pertama kali saya masuk ranah politik, ranah baru," kata Sudirman.

Selain itu, kata Sudirman, keputusan ini juga bersejarah karena Prabowo memberi kesempatan orang di luar partai untuk menjadi calon kepala derah. Sudirman menganggap Prabowo sebagai negarawan.

"Setelah kemenangan Anies-Sandi di DKI, Gerindra beri tempat bagi individu dari luar yang dipandang memenuhi syarat," ucap Sudirman.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/14/12035001/anies-baswedan-dan-sudirman-said-dicopot-jokowi-diusung-prabowo

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke