JAKARTA, KOMPAS.com - Kerja Sama Operasi antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan PT Acset Indonusa Tbk (Acset) (KSO Waskita-Acset) disebut telah diprioritaskan sejak awal untuk menang dalam proyek pembangunan Jalan Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) atau Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat.
Hal ini terungkap ketika jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung mengonfirmasi berita acara pemeriksaan (BAP) Ketua Panitia Lelang PT JJC Yudhi Mahyudin saat diperiksa sebagai terdakwa perkara dugaan korupsi pembangunan Tol MBZ dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Kepada Yudhi, jaksa mendalami dokumen pelelangan yang diberikan oleh eks Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono.
“Di BAP Saudara nomor 9 ya, Saudara menceritakan bahwa pada saat Pak Djoko memberikan dokumen lelang pada Saudara, ada penyampaian bahwa nanti pemenang dari pelelangan ini adalah Waskita-Acset? Pernah ada penyampaian itu Pak?” kata jaksa.
Baca juga: Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional
Mendengar pertanyaan itu, Yudhi menyampaikan bahwa Djoko memberikan tiga arahan ketika rapat perdana JJC dengan panitia lelang.
Pertama, pembangunan Tol MBZ adalah proyek strategis nasional (PSN). Kedua, sebelum bulan Februari 2016 pemenang lelang harus sudah diketahui.
Kemudian ketiga, kata Yudhi, Djoko meminta meminta Wasita-Acset diprioritaskan untuk menang proyek pembangunan tol Jakarta-Cikampek itu.
“Memang ada pengarahan-pengarahan yang seingat saya itu ada tiga. Yang pertama proyek ini adalah PSN, yang kedua bahwa awal Februari itu harus sudah ketahuan calon pemenangnya, yang ketiga itu bahwa Waskita adalah right to match Pak,” papar Yudhi.
Jaksa lantas menggali kata right to match yang dimaksud Yudhi.
“Ada penekanan di situ?” tanya jaksa.
“Iya, right to match, memang di dokumen ada right to match-nya Pak,” kata Yudhi.
Baca juga: Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR
“Maksudnya apa?” kata jaksa mendalami.
“Jadi right to match itu kalau definisinya saya kurang tahu apa itu pengertianya, jadi dia (Waskita-Acset) yang diprioritaskan kira-kira gitu,” ucap Yudhi.
Jaksa pun terus mendalami prioritas terhadap Waskita-Acset.
“Ada (arahan) untuk memprioritaskan Waskita Acset?” tanya jaksa.