Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden RI yang Pernah Jalani Operasi Saat Menjabat dan Sudah Lengser

Kompas.com - 01/07/2024, 13:38 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto menjalani operasi karena cidera kaki di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan, pada pekan lalu.

Menteri Pertahanan (Mehan) yang akan dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024 itu, kini tengah menjalani pemulihan pascaoperasi.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjenguk suksesornya tersebut dan mendoakan untuk pemulihan Prabowo.

Prabowo dalam keterangan tertulisnya mengungkap bahwa penyebab cedera yang sudah lama tersebut adalah karena dua kali kecelakaan terjun payung saat dirinya masih aktif bertugas di TNI.

“Seperti sudah diketahui banyak pihak, saya pernah mengalami dua kali kecelakaan terjun payung saat bertugas di TNI pada tahun 80-an di kaki kiri saya, cidera ini selama ini masih saya rasakan,” kata Prabowo dalam keterangannya, Minggu (30/6/2024) malam.

Baca juga: Sedang Menjalani Perawatan di RSPAD, Ini Riwayat Kesehatan BJ Habibie

Sejumlah Presiden RI juga pernah menjalani operasi pada masa menjabat atau setelah lengser karena masalah kesehatan yang berbeda-beda.

Berikut rangkuman sejumlah Presiden RI yang pernah menjalani tindakan medis sebagaimana pernah diberitakan Kompas.com:

Soeharto

Presiden ke-2 RI, Soeharto pernah menjalani operasi kandung empedu di Rumah Sakit Sint Carolus, Jakarta.

Berdasarkan data Litbang Kompas, Soeharto hampir sepekan berada di rumah sakit tersebut selama proses operasi hingga pemulihan kesehatan, yakni sejak 14-21 Desember 1975.

Usai lengser, Soeharto juga pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung permanen di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta pada Juni 2001.

Baca juga: 5 Fakta Operasi Besar Prabowo: Cedera Kaki karena Terjun Payung hingga Siap Beraktivitas

Kemudian, pada 7 Mei 2006, mantan Presiden Soeharto menjalani operasi pembedahan saluran cerna oleh tim dokter terpadu di RSPP Jakarta. Operasi tersebut dilakukan guna mencegah pendarahan pada pencernaan bagian bawah atau secara spesifik pendarahan di usus besar bila terjadi infeksi.

Diketahui, Presiden ke-2 RI berjuluk “The Smiling General” ini tutup usia pada 27 Januari 2008 usai menjalani perawatan kesehatan intensif di RSPP Jakarta selama 23 hari.

BJ Habibie

Presiden ke-3 RI, BJ Habibie diketahui pernah menjalani perawatan kesehatan di Jerman karena mengalani kebocoran klep jantung pada 2018. Tetapi, tidak diketahui kapan tepatnya pemasangan klep jantung tersebut.

Sebagaimana diketahui, BJ Habibie tutup usia pada 11 September 2019 usai menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, sejak 1 September 2019.

Putra Habibie, Thareq Kemal Habibie mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Baca juga: Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Gus Dur

Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau kerap disapa Gus Dur sempat menjalani operasi pemotongan usus jauh sebelum dilantik menjadi Kepala Negara, tepatnya pada akhir tahun 1989.

Operasi itu dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Diketahui, Gus Dur tutup usia pada 30 Desember 2009. Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo, Akhmal Thaher menjelaskan bahwa Gus Dur meninggal dunia karena mengalami pembekuan pembuluh darah yang dimulai dari tungkai kaki kanan.

Kemudian, memicu pelemahan kondisi tubuh sehingga akhirnya meninggal dunia. Hal itu dipaparkan Akmal pada 5 Januari 2010, sebagaimana diberitakan Kompas.com.

Baca juga: Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

SBY

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui pernah menjalani tindakan operasi terkait kanker prostat yang diidapnya di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat pada 11 November 2021.

Kabar dioperasinya SBY itu disampaikan oleh putra sulungnya yang juga ketua umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui akun Instagram miliknya @agusyudhoyono.

"Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, operasi berjalan dengan lancar dan Bapak SBY dalam kondisi yang stabil," tulis AHY pada 12 November 2021.

SBY didiagnosis mengidap kanker prostat stadium awal setelah menjalani serangkaian pemeriksaan melalui metode MRI, biopsi, positron emission tomography (PET) specific membrane antigen (SMA) scan, dan pemeriksaan lainnya oleh tim dokter.

AHY kemudian mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas simpati dan doa untuk kesembuhan SBY.

Diketahui, SBY memerintah sejak 20 Oktober 2004 sampai 20 Oktober 2014.

Baca juga: SBY Selesai Jalani Operasi di Amerika Serikat, Kondisinya Stabil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Pengacara SYL Sebut Pejabat Kementan Harusnya Jadi Tersangka Penyuap

Nasional
22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Ingatkan soal Tanggung Jawab

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Bareskrim Periksa Pihak ESDM Terkait Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Tahun 2020

Nasional
SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

SYL Tuding Pejabat Kementan Fasilitasi Keluarganya agar Naik Jabatan

Nasional
Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Nasional
PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Nasional
Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Nasional
PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

Nasional
Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

Nasional
Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

Nasional
SYL Menangis Ceritakan Pernah Minta Jokowi-JK Jadi Saksi Meringankan

SYL Menangis Ceritakan Pernah Minta Jokowi-JK Jadi Saksi Meringankan

Nasional
KPU: 20 PSU yang Diperintahkan MK Masih Dijalankan secara Bertahap

KPU: 20 PSU yang Diperintahkan MK Masih Dijalankan secara Bertahap

Nasional
Puan Minta Mundurnya Dirjen Aptika Tak Ganggu Pemulihan Sistem PDN

Puan Minta Mundurnya Dirjen Aptika Tak Ganggu Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com