Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Dinilai Punya Peluang Besar Maju di Pilpres 2024 jika Pindah ke PPP

Kompas.com - 13/04/2023, 18:08 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno dinilai punya peluang besar untuk diusung sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) jika pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Diyakini, PPP bakal mengusulkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu ke bursa capres/cawapres Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“PPP itu kan tergabung dalam KIB di mana dalam KIB itu sampai saat ini belum ada nama capres yang definitif. Dalam konteks itulah kemudian pastinya PPP akan menyumbangkan nama Sandi dalam nama-nama capres yang diusung oleh KIB ini,” kata Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: Sandiaga Pertimbangkan Masukan Prabowo Sebelum Ambil Keputusan Tinggalkan Gerindra

Adi mengatakan, di internal PPP tak ada figur menonjol. Oleh karenanya, Sandiaga sangat mungkin jadi tokoh sentral di bawah naungan partai Kabah itu.

Lalu, KIB, koalisi bentukan PPP bersama Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), hingga kini belum punya kandidat capres-cawapres.

Sejauh ini, baru ada nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang diusulkan partai beringin sebagai capres, lalu Gubernur Jawa Tengah yang juga politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yang namanya kerap disinggung PAN.

Dengan situasi demikian, Adi menilai, terbuka kemungkinan Sandiaga diusung KIB jadi capres atau cawapres. Apalagi, elektabilitas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu terbilang mumpuni.

“Dari segi elektabilitas dan popularitas, Sandi itu masuk dalam radar cawapres yang relatif favorit,” ujarnya.

Baca juga: Soal Wacana Pindah ke PPP, Sandiaga Uno: Keputusan Berat, Akan Shalat Istikharah

Rencana kepindahan Sandi dari Gerindra ke PPP ini pun dinilai tak lepas dari keinginan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu maju ke panggung pilpres.

Jika tetap bernaung di partai yang sekarang, kata Adi, Sandi akan terus berada di bawah bayang-bayang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Keinginan Sandi jadi capres atau cawapres tak mungkin terwujud lantaran Prabowo merupakan capres harga mati buat Gerindra.

"Kalau melihat Sandi sebagai orang yang terus berusaha supaya bisa maju di 2024, langkah Sandi ini sudah tepat dan rasional," kata Adi.

Memang, lanjut Adi, secara elektabilitas, PPP jauh tertinggal di bawah Gerindra. Menurut survei sejumlah lembaga, tingkat elektoral partai pimpinan Muhammad Mardiono tersebut baru di kisaran 4 persen.

Namun, melihat sejumlah keuntungan yang menggiurkan, tak heran jika Sandiaga tergiur untuk berpindah haluan.

"Saya kira pilihan Sandi sangat rasional karena PPP sangat mungkin akan mempromosikan dia sebagai orang yang akan maju di 2024," tutur Adi.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com