Pencopotan itu disebut-sebut karena Nana lalai dalam penegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah yang ditanganinya.
Nana pun dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri. Saat itu, ia menggantikan Gatot Eddy Pramono yang diangkat menjadi Wakapolri.
Nama Nana sempat digadang-gadang menjadi calon Kapolri pengganti Idham Azis yang pensiun awal Januari 2021. Namun, pada akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Sementara, karier Nana masih terus berlanjut. Februari 2021 dia ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Utara.
Delapan bulan setelahnya yakni Oktober 2021, Nana dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Ini merupakan jabatan terakhir Nana sebelum diangkat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI per 5 April 2023.
Atas tugas barunya itu, Nana mengaku sudah memiliki rencana kerja. Salah satunya, ia bakal melakukan konsolidasi untuk mengumpulkan seluruh anggota inspektorat.
"Dan akan lakukan istilahnya melihat institusi yang akan kami pimpin dan kami tentunya akan konsolidasi melangkah ke depan," ujar Nana.
Baca juga: Polri Tangkap 55 WNA Pelaku Penipuan Telekomunikasi Jaringan Internasional
Sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI, kata Nana, tugasnya akan banyak berkutat pada pengawasan internal di DPR.
"Bagaiamana kinerja, bagaimana review, bagaimana keuangan, bagaimana jika sumber daya manusia juga dalam rangka pengawasan kinerja artinya mulai perencanaan kemudian pelaksanaan dan hasil yang dilakukan itu yang akan kami lakukan," terangnya.
Jenderal bintang tiga itu mengaku optimistis akan tugas barunya. Ia berjanji bakal membawa lembaga DPR ke arah lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.