JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Guntur Hamzah irit bicara saat dimintai tanggapan soal pemilihannya sebagai hakim konstitusi yang diliputi kontroversi.
Kepada awak media, Guntur hanya meminta doa agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
"Saya justru mohon doanya saja, mohon doanya teman-teman semua para teman-teman jurnalis, untuk mohon doakan semoga saya bisa menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya," kata Guntur di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Ketua MK Harap Guntur Hamzah Teruskan Kiprah Aswanto
Guntur menuturkan, setelah mengucapkan sumpah pada Rabu pagi, ia juga akan langsung menghadiri sidang sebagai hakim MK pada Rabu siang hari ini.
"Hari ini ada persidangan yang tentu saya diminta untuk langsung mengikuti persidangan," kata Guntur.
Diketahui, Guntur telah mengucapkan sumpahnya sebagai hakim MK di hadapan Presiden Joko Widodo, Rabu pagi.
Baca juga: Harta Kekayaan Guntur Hamzah Pengganti Hakim MK Aswanto Rp 8,6 M
Guntur dipilih DPR menggantikan Aswanto karena Aswanto diduga kerap menganulir produk undang-undang yang dibuat oleh DPR padahal ia merupakan hakim konstitusi yang dipilih oleh parlemen.
"Tentu mengecewakan dong. Ya bagaimana kalau produk-produk DPR dianulir sendiri oleh dia, dia wakilnya dari DPR. Kan begitu toh," kata Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, 30 September 2022.
"Dasarnya Anda tidak komitmen. Enggak komit dengan kita. Ya mohon maaflah ketika kita punya hak, dipakailah," imbuh politisi PDI-P tersebut.
Baca juga: Pelantikan Guntur Hamzah Dilakukan Jelang MK Putuskan soal Polemik Pencopotan Hakim Aswanto
Keputusan ini mendapatkan reaksi keras. DPR dianggap telah mengobok-ngobok MK dan melanggar aturan soal pergantian hakim konstitusi.
Sebab, berdasarkan Undang-Undang MK, Aswanto semestinya masih menjabat hingga memasuki usia pensiun.
Keputusan DPR memilih Guntur untuk menggantikan Aswanto juga dipersoalkan karena dilakukan mendadak dan dinilai tidak transparan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.