Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Anies-AHY Saingi Prabowo-Puan, Demokrat Anggap Dinamika Jelang 2024 Masih Dinamis

Kompas.com - 22/04/2022, 15:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, partainya membuka peluang mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berduet dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Tetapi, Kamhar menilai, dinamika politik menjelang Pilpres 2024 masih dinamis, sehingga kepastian mengenai capres-cawapres yang diusung Partai Demokrat akan disepakati pada menit-menit akhir.

"Duet ini bisa saja menjadi opsi. Namun, meski demikian, dinamika menuju Pilpres 2024 masih dinamis, konfigurasinya masih cair, dan biasanya baru mengkristal di menit-menit terakhir," kata Kamhar saat dihubungi, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Survei SMRC: Simulasi Paslon Prabowo-Puan Bersaing Ketat dengan Anies-AHY dan Ganjar-Airlangga

Kamhar mengatakan hal tersebut merespons hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas Anies-AHY bersaing ketat dengan elektabiltas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Menurut Kamhar, hasil survei tersebut merupakan cermin aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan karena Anies dan AHY dipersepsikan sebagai antitesis dari pemerintahan saat ini.

Kamhar pun memandang Anies dan AHY memiliki chemistry yang kuat dan saling melengkapi melihat latar belakang keduanya yang berbeda.

Baca juga: SMRC: PDI-P Cenderung Akan Koalisi dengan NU untuk Pilpres 2024

Kendati demikian, Kamhar menekankan, partainya tetap perlu membangun komunikasi politik dengan semua pihak karena Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

"Yang terpenting bagi Partai Demokrat dalam membangun koalisi adalah adanya platform yang sama dengan menempatkan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan. Ini yang selalu menjadi penegasan dari Mas Ketum AHY," ujar dia.

Ia menambahkan, dalam menghadapi Pilpres 2024, Demokrat juga tidak ingin ada pihak-pihak yang mengeksploitasi politik identitas secara berlebihan.

"Bagi Partai Demokrat, politik bukan hanya 'menang', tapi ada etika politik yang mesti dipedomani sebagai batas kepatutan dan kepantasan," kata Kamhar.

Baca juga: Survei SMRC: Pemilu Diprediksi 2 Putaran jika Diikuti Tiga Pasangan Calon

Diberitakan sebelumnya, hasil survei SMRC menunjukkan bahwa akan terjadi persaingan ketat ketika Prabowo berpasangan Puan melawan Anies-AHY dan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto.

Adapun pasangan calon tersebut merupakan hasil simulasi SMRC terkait Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

"Persaingan akan sangat ketat jika pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani melawan Anies Baswedan-AHY atau lawan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto," kata pendiri SMRC Saiful Mujani dalam diskusi virtual Bedah Politik SMRC, di kanal Youtube SMRC TV, Kamis (21/4/2022).

Dalam presentasinya, Saiful mengungkapkan bahwa Prabowo-Puan mendapatkan 41 persen suara, sedangkan Anies-AHY 37,9 persen. Namun, ada 21 persen responden yang belum menentukan pilihan.

"Suara dua pasangan ini dinilai seimbang karena selisihnya di bawah margin of error. Dukungan pada dua pasangan ini secara statistik tidak berbeda secara signifikan," jelasnya.

Baca juga: Simulasi Capres-Cawapres SMRC: Pasangan Anies-AHY Berpeluang Menang Pilpres

Survei ini dilaksanakan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.027 orang responden pada 13-20 Maret 2022.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com