Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Partai Gelora, Jejak PKS dan Ambisi Indonesia Jadi Kekuatan Global ke-5

Kompas.com - 05/04/2022, 15:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Partai Gelora Indonesia) adalah salah satu partai politik di Indonesia.

Partai ini dikenal karena dipimpin oleh mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Anis Matta.

Awal berdiri

Partai Gelora Indonesia berdiri pada 28 Oktober 2019 atau beberapa bulan setelah Pemilu 2019 digelar.

Menurut situs resmi Partai Gelora, ada 99 orang yang pendiri dari 34 provinsi. Pendirian Partai Gelora dideklarasikan dalam acara konsolidasi nasional di Jakarta pada 10 November 2019.

Sejumlah kalangan menganggap Partai Gelora adalah pecahan dari PKS. Sebab sejumlah mantan politikus PKS seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah bergabung dengan Partai Gelora.

Tokoh PKS lainnya yang ikut bergabung dalam Partai Gelora adalah Achmad Rilyadi yang kini menjadi Bendahara Umum.

Baca juga: Soal RUU TPKS, Partai Gelora: Harus Cepat Disahkan

Perjalanan Partai Gelora bermula ketika Anis dan Fahri mendirikan ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) pada 2017.

Pada 31 Maret 2020 Partai Gelora mendaftarkan diri ke Kemenkumham sebagai partai politik. Saat ini, Partai Gelora resmi menjadi partai politik setelah mendapatkan Surat Keputusan (SK) bernomor M.HH-11.AH.11.01 Tahun 2020 dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 2020.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik, saat ini jumlah kepengurusan pusat dan kepengurusan daerah terdiri dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 484 Dewan Perwakilan Dearah (DPD), dan 4.394 Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

Jejak PKS

Mahfuz Sidik mengakui, partainya memiliki kesamaan dengan PKS yang sebelumnya menjadi rumah bagi para kader mereka. Sebab, sebagian besar anggota dan pengurus Partai Gelora dulunya memang kader dan pengurus PKS.

Namun, Mahfudz mengatakan tetap ada perbedaan antara PKS dan Gelora.

"Bedanya sederhana saja. Gelora Indonesia ini PKS yang lebih mengindonesia. Itu saja," kata Mahfudz dalam rilis survei Indo Barometer di Century Park Hotel, Jakarta, 23 Februari 2020.

Meskipun sebagian besar kader Gelora dulunya kader PKS, Mahfudz mengatakan, Partai Gelora mengusung asas Pancasila, bukan Islam.

Baca juga: Partai Gelora Koalisi dengan PKS Hanya untuk Pilkada Pangandaran

Mahfudz menambahkan, Partai Gelora menyadari umat Islam merupakan kelompok mayoritas dalam perpolitikan Indonesia.

Kendati demikian, Partai Gelora tetap berupaya tampil sebagai partai yang juga berjiwa nasionalis.

Sedangkan menurut Anis Matta, salah satu tujuan pendirian Partai Gelora adalah untuk mewujudkan harapan supaya Indonesia bangkit dan maju sebagai kekuatan ke-5 di dunia.

Susunan pengurus

Dewan Pimpinan Nasional

Ketua Umum: Muhammad Anis Matta

Wakil Ketua Umum: Fahri Hamzah

Bendahara Umum: Achmad Rilyadi

Wakil Bendahara Umum: Fetty Fatmasari Utami

Sekretaris Jenderal: Mahfuz Sidik

Wasekjen Administrasi: Budi Hermawan

Wasekjen Data & Teknologi: Achmad Chudori, ST

Wasekjen Regulasi Organisasi: Handoyo Prihantanto

Wasekjen Monitoring dan Evaluasi: Dewi Mustikaningsih

Wasekjen Hubungan Masyarakat: Muhammad Taslim

Wasekjen Hubungan Kewilayahan: Junef Ismaliyanto

Wasekjen Hubungan Antar Lembaga: Saidah Silalahi

Wasekjen Kerumahtanggaan: Nugraha

Ketua Bidang Pengembangan Teritorial I: Mohammad Syahfan Badri Sampurno

Ketua Bidang Pengembangan Teritorial II: Achmad Zairofi

Ketua Bidang Pengembangan Teritorial III: Ahmad Zainuddin

Ketua Bidang Pengembangan Teritorial IV: H. Rofi Munawar, Lc

Ketua Bidang Pengembangan Teritorial V: Akhmad Faradis

Baca juga: Menkumham Terbitkan SK, Partai Gelora Resmi Jadi Partai Politik

Visi-Misi Partai Gelora

Visi

Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, makmur dan menjadi bagian dari kepemimpinan dunia.

Misi

  1. Membangun masyarakat yang religius dan berpengetahuan.
  2. Membangun pemerintahan efektif.
  3. Mengembangkan kekuatan pertahanan nasional.
  4. Menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mengedepankan inovasi sains dan teknologi.
  5. Menumbuhkan dan memeratakan ekonomi dengan mewujudkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
  6. Mendorong pembangunan yang menopang kelestarian lingkungan.
  7. Berperan aktif dalam kepemimpinan nasional dan internasional.

Baca juga: Mahfudz Siddiq: Partai Gelora Ini PKS yang Lebih Mengindonesia

Asas Partai Gelora

Menurut penjelasan yang dikutip dari situs resmi, asas Partai Gelora adalah Pancasila dan berlandaskan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Jatidiri Partai Gelora

Jatidiri Partai Gelora adalah Islam, nasionalis, demokrasi, kemanusiaan dan kesejahteraan.

1. Islam sebagaimana yang dimaksud dalam jatidiri partai ini adalah nilai-nilai keislaman dalam perspektif kehidupan berbangsa, bernegara yang didasari oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai energi yang menyatukan tanah air dan rakyatnya, dengan menjunjung tinggi norma, etika, serta kemanusiaan, dan penghormatan terhadap segenap agama yang ber-ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Nasionalisme sebagaimana yang dimaksud dalam jatidiri partai ini adalah rasa cinta, setia dan semangat pembelaan terhadap tanah air, bangsa dan negara Indonesia maupun penghormatan kepada segenap warga negara dengan kemajemukannya, untuk menjaga dan memajukan peradaban bangsa, tanpa membedakan suku, agama, ras, serta golongan.

3. Demokrasi sebagaimana yang dimaksud dalam jatidiri partai ini adalah semangat untuk membangun pemerintahan dan peradaban Indonesia dengan penghormatan terhadap hak-hak warga negara dan nilai-nilai kebebasan, persamaan, keterbukaan, tanggung jawab serta penghargaan terhadap kebhinekaan.

4. Kemanusiaan sebagaimana yang dimaksud dalam jatidiri partai ini adalah semangat untuk meletakan manusia dan sifat kemanusiaannya pada tempat yang mulia dan menjadi pijakan pelembagaan sikap partai dalam perumusan kebijakan negara.

5. Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam jatidiri partai ini adalah semangat untuk mengelola bumi, air dan udara serta kekayaan alam yang terkandung di dalam negara Indonesia untuk digunakan sebesar-sebesarnya meningkatkan kemakmuran dan standar kualitas hidup rakyat, dengan mendorong etos kerja, menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dan kedermawanan menuju Indonesia yang makmur dan berdaulat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com