Sebanyak 37,4 persen responden menolak dengan alasan. Sedangkan responden yang menerima dengan segala alasan sebesar 24,8 persen. Menariknya, responden yang tidak menjawab/tidak tahu lebih besar (37,8 persen).
Hasil survei yang relatif beragam tersebut menunjukkan karakter politik milenial belum cukup meyakinkan sebagai kekuatan kontestasi elektoral.
Kedua, demokrasi merupakan faktor penting bagi eksistensi politik milenial. Survei Indikator menunjukkan opini anak muda terhadap situasi demokrasi. Mayoritas (52,8 persen) merasa sangat/cukup puas terhadap pelaksanaan demokrasi.
Meskipun angka tersebut relatif sama dengan opini non-kaum muda, namun mereka tetap kritis.
Hanya 15,5 persen responden yang mengevaluasi Indonesia lebih demokratis. Sebagian besar (75,7 persen) menilai demokrasi mengalami kemunduran dan stagnan.
Di balik kesadaran kritis tersebut, politik milenial penting mempertimbangkan bahwa perkembangan demokrasi masih berpusat pada negara.
Analisis perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2009-2020 menunjukkan dominasi kontribusi negara.
Perkembangan IDI juga menunjukkan disparitas kemajuan demokrasi antarwilayah yang harus dihadapi kaum muda.
Ketiga, politik elektoral kaum muda mendapat tantangan kekuatan dan praktik politik oligarkis.
Menurut hasil studi sejumlah indonesianist (Pepinsky dkk, 2013), terdapat lima jalur bekerjanya oligarki.
Pertama, penataan aturan elektoral yang memungkinkan oligarki bekerja efektif. Kedua, kesolidan kekuatan rezim sebelum demokrasi dan memegang kekuasaan pada era demokrasi.
Jalur ketiga melalui peran politisi ulung yang menentukan arena politik dengan kemampuan menciptakan, memobilisasi, dan menyebarkan kekuatan politik.
Keempat, politik oligarki bekerja efektif karena situasi kesenjangan material dan kekuatan oposisi yang lemah dan terfragmentasi.
Terakhir, oligarki menjadikan kebijakan sebagai objek kompetisi politik, bukan semata perdebatan pilihan kebijakan berbasis bukti.
Dua determinan struktural (di luar) milenial tentunya bukan tantangan mudah bagi efektifitas politik elektoral mereka.