Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Kompas.com - 25/04/2024, 11:28 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, sebagian besar calon legislatif (caleg) usia muda yang berpeluang lolos sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024-2029 terasosiasi dengan dinasti politik.

CSIS mencatat, ada 87 caleg muda yang berpeluang lolos ke Parlemen pada Pemilu 2024. Dari jumlah tersebut, 50 di antaranya merupakan kerabat dari elite partai politik.

Temuan ini terekam dalam laporan CSIS yang ditulis oleh Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes. Arya telah mengizinkan Kompas.com untuk memberitakan temuan ini.

“Sekitar 50 dari 87 anggota DPR (57,5 persen) yang berusia di bawah 40 tahun memiliki hubungan dengan dinasti politik,” tulis Arya.

Maraknya praktik dinasti politik pada Pemilu 2024 menyebabkan politisi muda kesulitan untuk menembus Senayan.

Baca juga: Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Data Inter-Parliamentary Union (IPU) tahun 2023 menunjukkan, jumlah anggota DPR yang berusia di bawah 40 tahun dan di bawah 45 tahun di Indonesia lebih rendah dari rata-rata global.

Secara global, jumlah anggota legislatif di bawah 40 tahun sebesar 18,8 persen. Sementara, di Indonesia, caleg muda yang berpotensi terpilih pada Pemilu 2024 hanya 15 persen (87 orang).

Meski demikian, jumlah anggota legislatif yang berusia di bawah 30 tahun di Indonesia lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.

Di tingkat global, jumlah anggota legislatif yang berusia di bawah 30 tahun sebesar 2,8 persen. Sedangkan di Indonesia, pada tahun 2024 sebesar 3,6 persen.

“Sementara, bila diambil rata-rata usia dalam enam kali pemilu, rata-rata anggota DPR terpilih berusia di bawah 40 tahun berjumlah 17,53 persen dari total anggota DPR,” sebut Arya.

Pemilu 2024 menunjukkan bahwa komposisi anggota DPR terpilih yang berusia muda (di bawah 40 tahun) belum mewakili jumlah populasi usia muda. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, populasi usia muda di Indonesia mencapai 40 persen.

Jumlah anggota DPR muda yang terpilih pada Pemilu 2024 (15 persen) juga menurun dibandingkan lima pemilu sebelumnya. Bahkan, Pemilu 2024 menghasilkan anggota DPR muda paling sedikit sepanjang sejarah sejak Pemilu 1999.

“Bila dilihat dari rentang enam kali pemilu sejak 1999, jumlah anggota DPR berusia di bawah 40 tahun paling tinggi terjadi pada Pemilu 2009 yang mencapai 23,2 persen,” tulis Arya.

Berikut persentase jumlah anggota DPR muda (di bawah 40 tahun) dalam enam kali pemilu:

  • Pemilu 1999: 16,0 persen
  • Pemilu 2004: 17,3 persen
  • Pemilu 2009: 23,2 persen
  • Pemilu 2014: 17,7 persen
  • Pemilu 2019: 16,0 persen
  • Pemilu 2024: 15,0 persen

Baca juga: Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Menurut CSIS, tingginya jumlah anggota DPR usia di bawah 40 tahun pada Pemilu 2009 disebabkan karena banyaknya aktivis 98 yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

“Pada Pemilu 2009, sebanyak 130 dari 560 anggota DPR adalah mereka yang berusia di bawah 40 tahun,” tutur Arya.

Sementara, berikut rata-rata usia anggota DPR yang terpilih pada Pemilu 2024 dari 8 partai politik yang lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold):

  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 50 tahun
  • Partai Gerindra: 49 tahun
  • PDI Perjuangan: 53 tahun
  • Partai Golkar: 53 tahun
  • Partai Nasdem: 49 tahun
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 54 tahun
  • Partai Amanat Nasional (PAN): 50 tahun
  • Partai Demokrat: 53 tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com