MILENIAL seperti mantra baru politik elektoral. Populasi besar menjadi modal keyakinan pentingnya generasi yang lahir mulai 1980 itu.
Merujuk Sensus Penduduk 2020, komposisi milenial (ditambah Generasi Z, lahir 1997-2021) mencapai 53,81 persen dari total 270,2 juta warga. Proporsinya meningkat sejak Sensus 1971.
Lebih spesifik lagi, penduduk usia 17-39 tahun pada 2024 diperkirakan mencapai 110.934.265 jiwa (41,06 persen).
Potensi jumlah itu lebih meyakinkan dengan mengenali karakter milenial nusantara. Survei Alvara (2017) mengungkap tiga watak utama, yaitu terkoneksi, kreatif, dan percaya diri.
Temuan riset lainnya menunjukkan sisi positif milenial yang beradaptasi dengan teknologi informasi, gawai, media sosial, dan berkarakter inovatif dan kompetitif.
Survei Nasional Kompas yang dirilis 23 Februari 2022 lalu menemukan konsistensi dukungan milenial terhadap tiga figur.
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan memiliki elektabilitas konsisten dalam rencana pilihan milenial dalam empat periode survei.
Jika dibandingkan survei sebelumnya (Oktober 2021), keterpilihan Prabowo naik 5,8 persen, Ganjar bertambah 5,5 persen dan Anies meningkat 7,2 persen di kalangan Gen Y dan Z.
Catatannya, sudut pandang agen yang berpusat pada diri milenial merupakan kenaifan. Dalam sistem politik, milenial tidak bekerja dalam isolasi. Faktor-faktor di luar milenial juga bisa memengaruhi arah politik elektoralnya.
Ada tiga tantangan utama bagi kekuatan politik elektoral milenial. Pertama, tantangan yang berasal dari karakter politik milenial sendiri.
Survei CSIS (2017) menyimpulkan aspirasi, harapan, dan persepsi generasi milenial relatif sama dengan non-milenial. Pun, efek politik dan ekonomi milenial belum terlalu kuat.
Survei Indikator (Maret 2021) mengungkap kesimpulan berbeda mengenai karakter politik Generasi Z (17-21 tahun).
Secara umum, mereka mengerti dan bisa memberikan suaranya tentang isu-isu sosial politik bangsa.
Mereka mampu menunjukkan sikap yang jelas terkait berbagai isu publik. Generasi Z juga cukup terlibat dalam isu-isu politik secara daring.
Survei terbaru oleh Indopol (Nopember 2021) mengungkap temuan menarik tentang perilaku milenial dan Generasi Z terhadap politik uang.