Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron Meluas, Tahan Diri untuk Tak ke Luar Negeri

Kompas.com - 11/01/2022, 07:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia menahan diri untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk sementara waktu.

Imbauan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai rapat terbatas evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Senin (10/1/2022).

Menurutnya, imbauan ini terkait peningkatan kasus positif Covid-19 di Tanah Air yang dipicu kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Baca juga: Luhut: Presiden Minta Masyarakat Tahan Diri Tidak Pergi ke Luar Negeri

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berbincang-bincang dengan para pegawainya, di Jakarta, Selasa (4/1/2022).Dokumentasi Humas Kemenko Marves Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berbincang-bincang dengan para pegawainya, di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
"Seperti telah saya sampaikan sebelumnya bahwa tren peningkatan kasus Covid-19 disebabkan oleh PPLN," ujar Luhut.

"Dan presiden secara spesifik menekankan untuk kita dianjurkan menahan diri dulu beberapa minggu ke depan untuk tidak ke luar negeri," tegasnya.

Dikecualikan jika penting

Luhut melanjutkan, kasus konfirmasi positif dari PPLN ini mendominasi kasus harian di Indonesia.

Hal ini menyebabkan kenaikan kasus aktif dan tingkat perawatan di rumah sakit (RS) yang ada di Jawa-Bali.

"Pada 9 Januari lalu di Jakarta dari 393 kasus Covid-19. Hampir 300 kasus diantaranya disebabkan PPLN," ungkap Luhut.

Baca juga: 47 Kasus Omicron dan Transmisi Lokal, Warga Diwanti-wanti Tak ke Luar Negeri

"Sehingga teman-teman sekalian agar menahan diri dulu untuk perjalanan ke luar negeri kecuali sangat-sangat penting," tegasnya.

Dari perkembangan kondisi saat ini, kata Luhut, terbukti PPLN kembali menimbulkan banyak masalah mengenai penularan varia. Omicron.

Oleh karenanya, pemerintah terus melakukan langkah pengetatan di pintu masuk NKRI.

"Untuk mencegah masuknya varian Omicron yang akan menyebar luas ke masyarakat," tambahnya.

Belum pengetatan di dalam negeri

Penambahan kasus harian Covid-19 pun terpantau terus mengalami kenaikan. Bahkan, pernah dalam satu hari tercatat penambahan kasus positif di atas 500 kasus.

Kondisi tersebut terjadi dua kali, yakni pada 7 Januari 2022 (518 kasus) dan 9 Januari 2022 (529 kasus).

Luhut menjelaskan alasan mengapa pemerintah belum melakukan pengetatan kegiatan masyarakat hingga saat ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 Harian Lebih dari 500, Luhut Jelaskan Alasan Pemerintah Belum Lakukan Pengetatan

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com