JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap laporan panitia terkait acara yang dihadiri pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Menurut Emil, sapaan akrabnya, panitia melaporkan acara di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, tersebut tidak berskala besar.
“Itu adalah shalat Jumat dan peletakan batu pertama, itu laporan panitianya ke camat, ke Satgas (Covid-19) kabupaten hanya itu. Jadi bukan acara besar yang mengundang, hanya acara rutin,” kata Emil di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pemkab Bogor Tindak Tegas Panitia Acara yang Dihadiri Rizieq Shihab
Emil mengklaim bahwa langkah pencegahan sudah dilakukan atas potensi kerumunan yang bakal terjadi.
Salah satunya adalah lobi yang dilakukan oleh pihak Komando Distrik Militer (Kodim). Namun, Emil tak menyebut secara spesifik siapa pihak yang dilobi oleh Kodim terkait potensi kerumunan tersebut.
Namun, ternyata euforia masyarakat membludak pada saat acara.
“Dalam hari H-nya, ternyata ada euforia dari masyarakat, yang bukan mengikuti tapi hanya ingin melihat juga, itu yang membuat situasi jadi sangat masif,” tutur dia.
Setelah keramaian terjadi, terdapat dua pilihan bagi aparat di lapangan, yakni langkah persuasif atau represif.
Menurut Emil, langkah represif berpotensi menimbulkan gesekan atau konflik mengingat banyaknya massa di lapangan.
Maka dari itu, menurutnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi memilih untuk melakukan langkah persuasif. Emil menuturkan, ia bertanggungjawab secara moril selaku pimpinan wilayah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan