JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan kronologi acara Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada 13 November 2020.
Emil mengatakan, informasi yang dilaporkan kepada aparat terkait adalah acara tersebut tidak berskala besar.
“Itu adalah shalat Jumat dan peletakan batu pertama, itu laporan panitianya ke camat, ke Satgas (Covid-19) kabupaten hanya itu,” kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020).
“Jadi bukan acara besar yang mengundang, hanya acara rutin,” sambung dia.
Baca juga: Ridwan Kamil Bakal Berikan Sanksi kepada Pemkab Bogor Terkait Kerumunan Acara Rizieq Shihab
Ia mengklaim langkah pencegahan terhadap timbulnya kerumunan sudah dilakukan.
Emil mengatakan, sudah ada langkah lobi yang dilakukan. Ia tak merinci siapa saja pihak yang dilobi.
“Sudah dilobi juga oleh Kodim untuk mengingatkan potensi kerumunan. Jadi tindakan pencegahan itu sudah dilakukan,” tuturnya.
Akan tetapi, menurutnya, euforia masyarakat membludak di hari-H acara. Kebanyakan masyarakat disebutkan hanya ingin melihat dan tidak mengikuti acara.
Baca juga: Diperiksa 7 Jam Terkait Acara Rizieq Shihab di Puncak, Ridwan Kamil: Saya Minta Maaf
Keramaian pun tak terelakkan. Dengan begitu, terdapat dua pilihan bagi aparat di lapangan, yakni langkah persuasif atau represif.
Menurut Emil, langkah represif berpotensi menimbulkan gesekan atau konflik mengingat banyaknya massa di lapangan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan