Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Penurunan Perkawinan Anak Jadi 8,74 Persen pada 2024

Kompas.com - 04/02/2020, 13:53 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Dia mencontohkan, dari segi pendidikan misalnya ,perkawinan anak meningkatkan risiko putus sekolah.

"Hal ini berdampak pada segi ekonomi, pendidikan rendah berkorelasi dengan pendapatan rendah pula, karena memiliki beban baru perkawinan anak meningkatkan risiko naiknya angka pekerja anak," kata dia.

Dari sisi kesehatan, perkawinan anak juga berisiko meningkatkan angka kematian ibu dan bayi hingga masalah kesehatan reproduksi.

"Dengan berbagai dampak itu negara harus hadir dengan upaya strategis dan masif untuk menghapuskan praktik perkawinan anak. Presiden telah memberikan arahan terkait perkawinan anak," tuturnya.

Baca juga: Pemahaman Masyarakat Rendah Jadi Tantangan Pemerintah Cegah Perkawinan Anak

Secara khusus, Kementerian PPPA telah melakukan sejumlah strategi pencegahan bersama berbagai pihak sejak tahun 2017.

Pertama, koordinasi dengan 17 kementerian atau lembaga terkait dan 65 lembaga masyarakat dengan meluncurkan program Stop Perkawinan Anak.

Program yang sudah ada tahun 2017 ini dikembangkan dengan melibatkan jaringan yang lebih luas, seperti melibatkan dunia usaha hingga tokoh agama.

"Kita juga telah membina forum anak mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan sampai dengan desa, kelurahan. Forum anak ini ke depan itu tergantung pada kebijakan pimpinan daerah, kita berharap mereka tidak hanya menjadi objek tapi juga menjadi subjek dalam pembangunan," kata Bintang Puspayoga.

Baca juga: Kementerian PPPA Targetkan Tahun 2024 Perkawinan Anak Turun 8,4 Persen

Selanjutnya, Kementerian PPPA sudah menyiapkan pusat pembelajaran keluarga di provinsi dan kabupaten, kota yang menyediakan layanan informasi dan konseling bagi keluarga serta dilengkapi dengan dukungan sekolah.

"Ketiga, ikatan satuan pendidikan kita bersama 13 kementerian, lembaga. Kemendikbud khususnya yang mengembangkan sekolah ramah anak dan Kemenag telah mengembangkan madrasah anak yang telah berjumlah kurang lebih 40.000 sekolah dan madrasah," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com