Tak hanya Lukman yang disebut dalam perkara seleksi jabatan Kemenag Jawa Timur. Nama mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga disinggung. Khofifah juga pernah diperiksa sebagai saksi di penyidikan perkara itu.
Nama Khofifah sudah disinggung Romahurmuziy sejak jadi tersangka KPK. Ia mengaku menerima usulan nama Haris Hasanuddin dari Khofifah dan salah satu pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur bernama Asep Saifuddin Chalim.
Di persidangan, Romahurmuziy mengaku keduanya kerap bertanya ke dirinya soal perkembangan nominasi Haris dalam proses seleksi jabatan.
Ia pun juga mengaku sempat bertanya ke Khofifah apakah nama Haris Hasanuddin direstui Khofifah sebagai calon Kakanwil Kemenag Jawa Timur.
Baca juga: Romy Mengaku Tanya Khofifah soal Restu agar Haris Hasanuddin Jadi Kakanwil Kemenag
Dalam kesaksiannya di persidangan, Khofifah merasa tak pernah merekomendasikan nama Haris ke Romahurmuziy.
Hanya saja, Khofifah mengakui dirinya berkomunikasi dengan Romahurmuziy via Whatsapp. Kebetulan saat itu ia diminta untuk hadir dalam sebuah kampanye di Jawa Timur.
"Saya bilang Insya Allah saya usahakan hadir. Kemudian karena saya diminta Kiai Asep tanya bahwa Pak Haris sesungguhnya sudah selesai dan masuk nominator utama kenapa tidak dilantik-lantik?. Saya diminta untuk tanya, kebetulan mas Romy WA. Saya jawab di WA itu awas keanginan (kelamaan) jadi sifatnya adalah pertanyaan," kata Khofifah di persidangan Juli 2019 silam.
Baca juga: Khofifah Merasa Tak Pernah Rekomendasikan Haris Hasanuddin Jadi Calon Kakanwil Kemenag
Khofifah menegaskan, Asep yang memintanya untuk menanyakan Romahurmuziy soal perkembangan nominasi Haris.
"Pak Romy jawab itu apa yang dimaksud ini Haris? Saya jawab iya. Karena pesannya (Asep) begitu tolong tanya Pak Romy, nah kebetulan Beliau (Romy) WA," kata dia