Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Johan Budi "Nyaleg", Siasati Kampanye Tanpa Bagi-bagi Amplop

Kompas.com - 15/02/2019, 13:53 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Seorang calon anggota legislatif dari Partai Gerindra ditemukan meninggal akibat gantung diri di rumahnya di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Shanie Fiercelly adalah Caleg Gerindra untuk Daerah Pemilihan II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Shanie ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri pada 6 Februari lalu di rumahnya di Taratak Sungai Luntang, Kecamatan Koto Sebelas Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Warga pun langsung melaporkan kejadian ke polsek setempat. Dari hasil otopsi jenazah polisi menemukan sejumlah luka lebam. Polisi kemudian memeriksa tujuh orang saksi. Menurut para saksi sebelum ditemukan meninggal dunia Shanie sempat bertengkar dengan suaminya. Tak lama berselang polisi menetapkan suami shanie sebagai tersangka kekerasan dalam rumah tangga. Lantaran kekerasan yang kerap dilakukan suaminya dan masalah ekonomi keluarga diduga menjadi pemicu Shanie bunuh diri.

"Kalau bagi stiker iya, saya bawa stiker, bawa kalender, bawa kaus. Itu pun kadang-kadang kausnya Pak Jokowi saya bawa," ujar Johan sambil tertawa.

Hadapi permintaan warga

Menurut Johan, berbagai hal terkait permintaan dana terjadi selama ia berkampanye. Misalnya, di beberapa daerah, ada warga yang meminta langsung bentuk bantuan secara finansial.

Baca juga: Cerita Caleg: Eko Patrio dan Upayanya Populerkan Eko Hendro Purnomo

 

Sebagai contoh, ada yang meminta bantuan keramik untuk mushala. Kemudian, ada yang meminta rumahnya yang rusak diperbaiki oleh Johan.

"Ada yang bilang, 'Pak ini longsor di depan itu Pak, kami butuh ini, itu. Apa yang bisa dikasih Pak Johan ke kami sebagai caleg'," kata Johan saat menirukan ucapan seorang warga kepadanya.

Saat dihadapkan dengan permintaan seperti itu, Johan menjawab dengan mengatakan bahwa maksud kedatangannya untuk memperkenalkan diri, berdiskusi, dan bersilaturahim.

Baca juga: Cerita Caleg: Manfaatkan Wefie hingga Vlog Dekati Relawan dan Calon Pemilih

Johan meminta maaf dan menjelaskan bahwa dia tidak bisa memenuhi permintaan itu.

"Saya jelaskan, kalau saya ke suatu daerah, lalu ada puluhan permintaan seperti itu, uang saya dari mana?" Kata Johan.

Selain itu, Johan juga kembali menegaskan agar masyarakat memilih wakil rakyat yang program dan visi-misinya bagus. Johan tidak ingin dirinya dipilih hanya karena memberikan bantuan finansial.

"Saya enggak mau Bapak atau Ibu pilih saya karena bangunkan mushala. Lebih baik jangan," kata Johan.

Baca juga: Cerita Caleg Milenial Bersaing Suara dengan Para Senior di Dapil...

Johan kemudian berjanji bahwa pembangunan kesejahteraan masyarakat akan dilakukan secara menyeluruh, tidak secara perorangan.

Johan juga berjanji akan menyampaikan masalah yang diadukan masyarakat kepada kementerian dan lembaga yang terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com