Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Akui Jumlah Peserta di Acara yang Dibuka Jokowi Tak Sesuai Target

Kompas.com - 07/12/2018, 19:26 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia acara BTN Digital Startup Connect 2018 mengakui bahwa jumlah peserta yang hadir saat pembukaan acara itu tak sesuai target.

Semula, panitia mendapatkan konfirmasi 3200 orang akan hadir di acara yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu.

Baca juga: Paspampres Singkirkan Bangku Kosong di Acara Jokowi

Namun, jumlah yang hadir saat Presiden Jokowi membuka acara di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (7/11/2/2018) pukul 09.00 WIB pagi tadi, masih jauh dari target awal.

"Yang hadir ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya saya baru dapat data valid nya di angka 1200-an," kata Sabilur Rosyad, event consultants Young On Top, selaku pihak penyelenggara acara, saat dihubungi, Jumat petang.

Sabil mengatakan, semula panitia acara menyediakan 2000 kursi di ruangan acara itu.

"Kursi disediakan 2000. Karena yang confirmed hadir 3200," kata dia.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Start-up Bantu Pengusaha Kecil

Namun, karena jumlah peserta yang hadir hanya 1200 orang, maka banyak bangku yang tak terisi.

Pantauan kompas.com, Paspampres dan panitia acara menyingkirkan kursi kosong yang ada di barisan belakang sekitar setengah jam sebelum kedatangan Presiden Jokowi.

Panitia acara lewat pengeras suara berulang kali meminta agar para peserta yang sudah hadir bisa segera mengisi barisan depan.

Panitia acara juga meminta penjaga booth pameran untuk mengisi kursi yang kosong.

Baca juga: Jokowi Minta Start-up Ikuti Langkah Go-Jek yang Ekspansi ke Luar Negeri

Meski berbagai upaya itu sudah dilakukan, hingga Presiden Jokowi tiba, masih ada 480 kursi yang kosong di bagian belakang.

Dalam sambutannya pada acara ini, Presiden Jokowi mengimbau kepada anak muda Indonesia untuk terus kreatif dan berinovasi. Karena di dalam situasi penuh perubahan ini, banyak peluang yang harus dimanfaatkan para pelaku bisnis di Indonesia agar siap berkompetisi.

Selain itu, Jokowi juga menekankan adanya kolaborasi antara online dan offline agar dapat saling bersinergi.

"Ekosistem tidak hanya di online, di offline-nya juga harus digarap. Dua-duanya harus berkolaborasi. Enggak bisa hanya yang urusan online saja," ucapnya.

Baca juga: Timses Jokowi Akui Kampanye di Media Sosial Belum Optimal

Selain Presiden Republik Indonesia, Digital Startup Connect 2018 menghadirkan deretan pembicara inspiratif di bidangnya, yakni Billy Boen (Founder Young On Top), Wesley Harjono (CFO Gan Kapital & President Director Plug And Play Indonesia), Bayu Janitra (CEO TopKarir Indonesia), Jefri Dinomo (Co-Founder & CBD GDILab), Ongki Kurniawan (Executive Director Grab Indonesia), Fajrin Rasyid (Co-Founder & President Bukalapak), Endra Marsudi (Founder & CEO FrameATrip), Andy Zain (Managing Partner Kejora Ventures), Alexander Zulkarnain (Brand Happiness Hero Paxel.co), Sandy Colondam (Co-Founder PlayDay) dan Alamanda Shantika (Founder Binar Academy).

Di acara ini juga terdapat puluhan booth startup yang bisa menginspirasi para peserta, yaitu TopKarir, GDILab, Datanest, Indogold, Astronaut, Danadidik, Halofina, Bildeco, Gandengtangan, Bustiket, Sayurbox, Brankas, Manpro, HERE, Paxel, The Lorry, Trafuna, Tourbaik, Sociou Tour, Handmadenesia, Kilikili Adventure, Tebengan, Wahyoo, Warung Pintar, Klinnklin, D’Kapster, Kulina, Wakuliner, Amaanna, Latifa, Dokter Siaga, Jojonomic, Finansialku, Union Link, Akselaran, Tukar Tambah, Investree, Mokapos, Metamata, Biido, Imooji, HIGO, Binar, Inspirator Freak, Talkabot, CoHive, Schoter, Qlevers, Kolase.com.

Kompas TV Kasus pemecatan karyawan Tokopedia yang terlibat kecurangan menjadi badai bagi generasi muda anggapan start-up bersih kini perlu bukti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
'Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan'

"Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com