Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Istana Mulai Disibukkan dengan Pilpres 2019...

Kompas.com - 02/03/2018, 07:53 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

PSI bertemu Jokowi

Beberapa hari setelah pertemuan Yorrys dan KSP, giliran pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang datang ke Istana. Partai politik baru yang berisikan anak-anak muda diterima oleh Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Pertemuan berlangsung tertutup selama 90 menit. PSI pun mengakui, pertemuan tersebut membicarakan pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden 2019.

"Kami silaturahmi dan Pak Jokowi memberikan tips-tips bagaimana agar PSI dapat mencapai target menang pemilu 2019," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie kepada wartawan, usai pertemuan.

Namun, saat ditanya apa saja tips yang diberikan Jokowi, Grace enggan mengungkapkan. Sebab, tips tersebut terkait dengan strategi pemenangan yang tak boleh diketahui lawan.

Baca juga : 90 Menit, Jokowi Bahas Strategi Pemenangan Pilpres 2019 dengan PSI

"Tapi tadi beliau banyak kasih ide-ide dan seru-seru, keren-keren idenya," kata Grace.

Sebaliknya, PSI sebagai parpol pendukung Jokowi juga memberikan masukan terkait strategi pemenangan Jokowi di pemilihan presiden 2019. Salah satu masukan yang diberikan adalah kampanye melalui media sosial seperti yang sudah dilakukan PSI selama ini.

"Kami di PSI backbone kampanye kami media sosial. Kami juga mempresentasikan keberhasilan kampanye kami melalui media sosial dan Pak Jokowi cukup senang dengan hal itu," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amani.

Tsamara mengatakan, Jokowi sadar betul bahwa generasi milenial presentasinya pada pilpres 2019 sangat besar. Oleh karena itu, kinerja Jokowi selama memimpin Indonesia bisa dikampanyekan di media sosial. Selain tak memakan banyak biaya, pesan yang hendak disampaikan juga bisa langsung sampai ke generasi milenial.

"Apalagi Pak Jokowi punya kinerja yang sangat baik, punya prestasi. Tinggal bagaimana kami mengemas konten tersebut di media sosial agar lebih banyak anak muda yang sadar, ini loh Presiden kalian betul betul berprestasi dan layak dipilih kembali," kata Tsamara.

Sementara, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, pertemuan ini dilakukan berdasarkan permintaan dari PSI. Tujuannya untuk bersilaturahmi.

"Kami yang mengajukan (pertemuan), tapi alhamdulillah dalam waktu yang tidak terlalu lama diterima. Mungkin Ini menandakan kedekatan hati Pak Jokowi ke PSI," kata Antoni.

Menuai kritik

Wakil Ketua Komisi II DPR Mardani Ali Sera mengkritik istana yang sudah tak fokus pada tugas utamanya dan justru memikirkan pilpres 2019. Ia secara khusus menyoroti KSP yang ikut cawe-cawe dalam pembentukan relawan.

"Tugas dan Fungsi KSP bukan relawan partai atau relawan capres," kata Mardani.

Mardani mengatakan, KSP adalah salah satu Lembaga yang dibiayai negara sesuai Perpres No. 26 Tahun 2015. Dalam Perpres itu dijelaskan bahwa hak keuangan dan fasilitas Kepala Staf Kepresidenan adalah setingkat Menteri.

Baca juga : Fadli Zon: KSP Layani Tugas Presiden, Bukan Calon Presiden

"KSP itu berfungsi men-support Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Bukan sebagai aktor politik dan partisan," kata Mardani.

Jika KSP bersikap tidak netral, Mardani khawatir justru akan merusak citra Jokowi yang selama ini menjaga etika dan mampu memisahkan peran-peran kenegaraan dengan perannya sebagai politisi. Mardani menyebut, Komisi II DPR sebagai mitra kerja KSP sedang membahas mengenai hal ini.

"Bahwa ada relawan di KSP itu hak Presiden. Tapi membawa lembaga KSP ke ranah politik praktis adalah tindakan yang salah," kata Mardani.

Kompas TV PDI-P pun tidak tergesa-gesa dalam menentukan calon wakil presiden pendamping Jokowi dan masih akan menunggu proses komunikasi politik dengan partai lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com