Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Istana Mulai Disibukkan dengan Pilpres 2019...

Kompas.com - 02/03/2018, 07:53 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istana Kepresidenan mulai disibukan dengan pemilihan presiden 2019 yang pendaftarannya akan dimulai pada Agustus tahun 2018. Presiden Joko Widodo sebagai petahana dipastikan akan mencalonkan diri kembali dalam pilpres untuk melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua.

Istana melalui Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pun ikut membahas pembentukan relawan pemenangan bagi Jokowi. Hal ini terungkap setelah Ketua Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Yorrys Raweyai berkunjung ke Istana pada Selasa (27/2/2018).

Politisi Partai Golkar tersebut menggelar pertemuan tertutup dengan Deputi IV KSP Eko Sulistyo.

Dalam pertemuan itu, Yorrys melaporkan soal pembentukan relawan pekerja yang dibentuk serikatnya untuk pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.

Baca juga : Cawe-cawe Pembentukan Relawan Jokowi, KSP Dikritik

"Itu hasil keputusan Rapimnas konfederasi. Teman-teman sepakat untuk kami membentuk relawan pekerja untuk kita memenangkan Jokowi di 2019," kata Yorrys.

Politisi Golkar Yorrys Raweyai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2017)Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim Politisi Golkar Yorrys Raweyai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2017)
Yorrys mengaku melapor ke KSP agar tim relawan yang dibentuknya tersebut bisa bersinergi dengan tim pemenangan Jokowi lainnya.

Yorrys mengklaim, KSP menyambut baik langkahnya membentuk kelompok relawan Jokowi.

"Kami ini kan membentuk (relawan) tujuannya ke Jokowi. Harus bisa bersinergi dengan tim pemenangan dari Jokowi untuk 2019 ini kan," kata Yorrys.

Yorrys mengatakan, total anggota SPSI saat ini mencapai 5 juta orang. Ia meyakini jumlah tersebut akan berkontribusi cukup besar bagi pemenangan Jokowi di pilpres 2019 nanti.

Baca juga : Kantor Staf Presiden Akui Terima Laporan Pembentukan Relawan Jokowi

Sementara itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui pihaknya menerima laporan Yorrys mengenai pembentukan relawan pemenangan Jokowi.

"Ya disampaikan kepada KSP. Tapi kalau responnya biasa lah seperti itu kan. Ada organisasi baru menyampaikan ke kami, 'pak kami baru membentuk organisasi ini', ya silakan," kata Moeldoko.

Moeldoko mengatakan, agenda pertemuan itu yakni Yorrys hendak menyampaikan informasi mengenai hasil Rapat Pimpinan Nasional SPSI yang digelar pada 21 Februari 2018 lalu. Lalu turut dilaporkan juga soal pembentukan relawan pekerja untuk pemenangan Jokowi di 2019. Sebab, pembentukan relawan tersebut juga merupakan hasil dari Rapimnas.

Moeldoko menilai pertemuan tersebut wajar karena KSP juga mempunyai fungsi untuk melakukan komunikasi politik.

"Bahwasannya KSP melakukan komunikasi politik iya. Tapi komunikasi politik dengan berbagai pihak, siapapun yang datang ke KSP kita terima," kata Moeldoko.

Namun, Moeldoko menekankan bahwa KSP sama sekali tidak terlibat dalam pembentukan relawan pemenangan Jokowi. Pembentukan relawan tersebut sepenuhnya adalah hak dan inisiatif dari Yorrys. KSP tak akan melakukan tindaklanjut apapun dari laporan yang disampaikan Yorrys tersebut.

"Jangan keluarnya setelah dari KSP, seolah KSP merestui masalah niatnya untuk membangun relawan Jokowi. Silahkan. Tapi jangan kaitkan dengan KSP dong," kata Moeldoko.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com