JAKARTA, KOMPAS.com - Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki hari ini, Rabu (17/1/2018).
Pelantikan Moeldoko didasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 11p Tahun 2018 tentang Pengangkatan Kepala Kantor Staf Presiden.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan bahwa Moeldoko pantas duduk di posisi tersebut.
Apalagi, pengalaman Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura itu dinilai OSO mumpuni karena pernah menjabat Panglima TNI.
"Dia punya kredibilitas, pantas tempat yang diberikan ke dia. Apalagi pengalaman dia sebagai Panglima TNI. Jadi ya baguslah," ujar Oesman Sapta di hotel Manhattan, Jakarta, Rabu (16/1/2018).
(Baca juga: Perjalanan Moeldoko, dari Panglima TNI hingga Ditunjuk Jokowi Jadi KSP)
Menurut OSO, penunjukan Moeldoko sebagai KSP juga cocok untuk mendukung segala kebijakan Presiden Jokowi.
"Supaya ada orang yang lebih bisa mendukung kebijakan Presiden," ucap Ketua DPD RI tersebut.
Oesman Sapta juga menganggap bahwa keputusan Presiden Jokowi kembali menempatkan kader Partai Hanura di kabinet tak lain adalah bentuk kepercayaan kepada partainya.
Selain Moeldoko, nama Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto telah lebih dulu duduk di kursi kabinet sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Wiranto ketika itu menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang digeser menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
"Kami kan konsisten mendukung Presiden lahir batin untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada Pemilu 2019," kata OSO.