Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Baper Setya Novanto dan Fenomena Meme, Bagaimana Menyikapinya?

Kompas.com - 23/11/2017, 21:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Jika dia benar dan tidak melakukan korupsi, akan lebih baik menjawab meme tersebut dengan meme yang berimbang. Setidaknya data berhadapan dengan data, informasi dengan informasi dan sejenisnya.

Mengapa ini penting? Agar masyarakat dapat tumbuh dalam peradaban informasi yang sehat dan penuh narasi, tanpa ketakutan yang menyertai. Proses diskusi ditandai dengan produksi meme yang kreatif, meski kontradiktif sekalipun.

Meme harus dipandang sebagai bentuk tanda (sign) dan pesan bahwa publik merespons terhadap sebuah aktivitas politik. Karenanya, daripada menganggapnya sebagai ancaman, ada baiknya melihatnya sebagai peringatan dini (social early warning system) terhadap aktivitas politik. Sebuah koreksi alamiah yang terjadi di ruang publik.

Disisi lain, karena pada umumnya konten meme diproduksi dengan cita rasa humor, ada baiknya tim pengacara Setnov melihat meme sebagai hiburan korektif. Tak usah terlalu serius dan tak mudah tersinggung.

Bukankan politisi itu bagai gelas kaca, harus transparan dan terlihat ruang hidupnya? Meskipun pada akhirnya ada ketidaksukaan dari publik, konsekuensi logis dari apa yang terlihat. Intinya: tak usah terlalu baper dengan Meme. It's just for fun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com