Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyikapi Pengepungan YLBHI dan Politisasi Isu PKI

Kompas.com - 23/09/2017, 05:45 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

Kemudian, pola keempat, massa solid tersebut menjadi penggerak massa cair atau kerumunan yang tidak tahu apa-apa dan terdampak psikologi kerumunan.

Menurut dia, pola yang sama pernah terjadi dalam kasus tragedi kemanusiaan yang dialami kelompok Islam di Tanjung Priuk tahun 1984. Pola tersebut kembali terulang pada kasus Talangsari, Lampung, tahun 1989.

"Mereka ini kelompok yang dianggap mau makar padahal mereka kritis terhadap pemerintahan Orde Baru, zaman Soeharto. Pola ini selalu ada di peristiwa-peristiwa seperti itu. Mengerikan sekali," ucap Asfinawati.

Pihak YLBHI berharap polisi mampu menguak dalang atau auktor intelektual yang berada di balik peristiwa pengepungan.

"Saya mendorong kepolisian mengungkap kasus ini dan saya tahu mereka sudah lebih canggih dan saya yakin mereka mampu menguak siapa yang berada di balik semua ini," tuturnya.

Politisasi Isu PKI

Beberapa waktu belakangan ini, isu kebangkitan PKI kembali menguat di tengah masyarakat. Sejumlah tokoh menilai bahwa maraknya diskusi terkait tragedi kemanusiaan 1965 menjadi simbol kebangkitan PKI.

Bahkan, Mayor Jenderal Purnawiran TNI Kivlan Zen menganggap YLBHI dan LBH Jakarta perlu dibubarkan layaknya organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Kivlan menilai YLBHI kerap melakukan kegiatan yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia, salah satunya kegiatan seminar pada Sabtu (17/9/2017) dan Minggu (18/9/2017).

"Bukan sekali dua kali, mereka melakukan itu berkali-kali. Dengan demikian LBH (YLBHI) perlu dibubarkan seperti HTI," ujar Kivlan saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).

Namun, sebagian tokoh lain berpendapat lain dan cenderung meragukan mengenai kebenaran isu kebangkitan PKI. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan PKI tidak mungkin bangkit dan ideologi komunisne tak lagi relevan saat ini.

"Enggak mungkin (PKI bangkit). Sudah bubar. Komunisme sudah ambruk. Tembok Berlin sudah rubuh. Uni Soviet sudah berantakan. China sudah menjadi kapitalis," ujar Said saat ditemui di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).

Said justru menilai isu PKI sengaja dihembuskan untuk kepentingan politik dan mengganggu jalannya pemerintahan. Menurut dia, isu kebangkitan PKI selalu muncul setiap tahun dengan dilatarbelakangi oleh konflik kepentingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com