Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung YLBHI Rusak Parah Pasca-pengepungan, Layanan Bantuan Hukum Belum Maksimal

Kompas.com - 22/09/2017, 14:09 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat hari pasca-pengepungan oleh ribuan orang pada Minggu (17/9/2017) malam hingga Senin (18/9/2017) dini hari, Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, mulai melayani konsultasi bantuan hukum bagi beberapa kliennya.

Meski pelayanan belum maksimal, terlihat beberapa klien YLBHI dari serikat pekerja mendatangi Kantor YLBHI untuk berkonsultasi.

Ketua YLBHI Asfinawati mengatakan, pelayanan konsultasi yang diberikan memang belum maksimal karena sebagian staf YLBHI masih fokus pada pembersihan dan pembenahan gedung.

"Hari ini kami masih mendata kerusakan yang dialami. Beberapa pengacara publik memang memberikan pelayanan konsultasi, tapi untuk klien yang kasusnya sudah kami tangani," ujar Asfinawati saat ditemui di YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).

Baca: YLBHI Harap Renovasi Kantor yang Rusak Bisa Dilakukan Secepatnya

Pantauan Kompas.com, kondisi Gedung YLBHI belum banyak berubah sejak peristiwa pengepungan.

Terlihat pecahan batu dan kaca berserakan di halaman gedung. Demikian pula dengan kondisi di Lantai 1 Gedung YLBHI.

Beberapa bagian pintu kaca kantor yang menghadap ke arah Jalan Diponegoro, pecah. Tumpukan kursi, meja dan papan yang digunakan sebagai blokade masih berada di dekat pintu.

Batu yang dilempar massa dari luar gedung juga masih berserakan di lantai.

Menurut Asfinawati, pelayanan konsultasi hukum hanya dilakukan hingga pukul 13.00 WIB karena kondisi gedung masih berantakan.

"Kegiatan di sini hanya sampai siang, mungkin sekitar pukul 13.00," ujar dia.

Sementara itu, puluhan aparat dari satuan Brimob Polda Metro Jaya tampak berjaga di sekitar Kantor YLBHI.

Dua mobil water canon dan satu kendaraan barracuda disiagakan di ruas Jalan Mendut, tidak jauh dari Gedung YLBHI.

Sebelumnya, ribuan orang tanpa atribut mengepung kantor YLBHI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu malam hingga Senin dini hari.

Mereka menggelar unjuk rasa di depan Kantor YLBHI dan meminta pihak YLBHI menghentikan acara yang digelar di dalam gedung sejak sore.

Mereka menuding acara tersebut merupakan sebuah diskusi soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, tudingan itu dibantah oleh Ketua Divisi Advokasi YLBHI Muhammad Isnur. Ia mengatakan, pihaknya menggelar acara bertajuk "Asik Asik Aksi" yang isinya adalah rangkaian pagelaran seni dan budaya, di antaranya seni musik, pembacaan puisi, dan pemutaran film.

Acara itu digelar sebagai keprihatinan atas batalnya acara seminar terkait peristiwa 1965 yang sedianya digelar di hari sebelumnya lantaran adanya desakan massa.  

Kompas TV Peserta Aksi Tuding Pihak LBH Picu Keributan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com