Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono: Maju Ketum Urusan Nomor Dua

Kompas.com - 25/01/2016, 10:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, belum mau memastikan apakah dirinya akan maju kembali jika Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar akhirnya digelar.

Menurut dia, persaingan menuju kursi ketua umum bukanlah hal yang begitu penting.

"Urusan seperti itu (maju ketum) nomor dua, yang penting kami pastikan dulu munaslub akan diajukan bersama-sama," kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/1/2016).

(Baca: Dukungan Tokoh Muda Golkar Maju sebagai Caketum Menguat)

Agung mengapresiasi niat Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, yang bersedia menggelar munaslub. Namun, jadi atau tidaknya munaslub ini baru akan ditentukan oleh DPD Golkar tingkat I beserta organisasi sayap Partai Golkar.

Jika dua pertiga dari perwakilan daerah dan organisasi sayap menghendaki munaslub, maka Aburizal tak akan menolak. Agung berpesan agar munaslub diselenggarakan secara demokratis dengan turut mengakomodasi kedua kubu.

(Baca: Nasihat Habibie di Tengah Wacana Suksesi Golkar)

"Munaslub harus dilakukan sesuai dengan kepengurusan bersama, penyelenggara bersama, aturan bersama, peserta bersama secara demokratis. Kalau itu dilaksanakan, siapa pun yang terpilih sebagai ketua umum kami legowo dan menghargai pilihan karena ada semangat rekonsiliasi," ucap Agung.

Aburizal sebelumnya menegaskan, dia tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum jika musyawarah nasional luar biasa digelar. Menurut Aburizal, masih banyak kader muda partai yang mampu menjadi pimpinan baru.

(Baca: Aburizal Bakrie: Saya Mohon Waktu untuk Bisa Shalat Istikharah)

Tidak hanya itu, Aburizal bahkan mengajak Agung Laksono tidak perlu maju sebagai ketua umum.

"Kalau rapimnas memutuskan diadakannya munaslub, saya tentu tidak akan maju lagi. Saya kira, saya dan Pak Agung enggak usah lagilah," ujar Aburizal di Jakarta Convention Center, Minggu (24/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

Nasional
Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

Sosok yang Ancam "Buldozer" Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

Nasional
Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

Nasional
Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

Nasional
Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Nasional
Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

Nasional
Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

Nasional
KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

Nasional
Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

Nasional
Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

Nasional
KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

Nasional
Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

Nasional
Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

Nasional
Komisi III DPR Bakal Kunker Ke Sumbar untuk Tindak Lanjuti Kasus Afif Maulana

Komisi III DPR Bakal Kunker Ke Sumbar untuk Tindak Lanjuti Kasus Afif Maulana

Nasional
Bareskrim Geledah Kantor ESDM di Jakpus Terkait Korupsi Proyek Penerangan Jalan

Bareskrim Geledah Kantor ESDM di Jakpus Terkait Korupsi Proyek Penerangan Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com