Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uskup Agung Jakarta Minta Hindari Perpecahan Sikapi Sengketa Pilpres

Kompas.com - 01/04/2024, 03:47 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keuskupan Agung Jakarta mengimbau supaya masyarakat menjaga perdamaian dan menghindari perpecahan dan aksi kekerasan dalam menyikapi proses sidang sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).

Pernyataan itu disampaikan oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo saat menyampaikan pesan Paskah 2024.

"Semoga suasana seperti ini tidak disalahgunakan atau diperalat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, harapannya itu," kata Suharyo dalam jumpa pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2024), dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Saat Megawati dan 4 Menteri Jokowi Diminta Hadir di Sidang MK...

Menurut Suharyo, jika ada kelompok masyarakat yang tidak setuju dengan hasil pemilihan umum (Pemilu) dan Pilpres 2024 sebaiknya menyampaikannya melalui jalur yang diberikan oleh undang-undang, dan menghindari aksi kekerasan.

"Sejauh yang saya tahu, yang ditempuh sekarang ini berjalan sesudah pemilu adalah semuanya dalam konstitusional," ujar Suharyo.

Baca juga: Otto Hasibuan Minta Megawati Dihadirkan di Sidang MK, Tim Hukum Ganjar: Tak Relevan


Menurut Suharyo, selama masyarakat menempuh jalur konstitusional dalam menyampaikan perbedaan pandangan, maka semua pihak bisa memaklumi dan menghargai.

Dia mengatakan, caci maki dan aksi kekerasan tidak akan membawa manfaat apapun karena semua pihak bakal dirugikan.

"Tetapi apapun nanti keputusannya jangan pernah ada perpecahan apalagi kekerasan. Karena kekerasan itu membuat semua pihak kalah," ucap Suharyo.

"Sama dengan perang, tidak ada yang menang semuanya kalah. Yang pasti kemanusiaan itu yang kalah, begitu juga dengan kekerasan," sambung Suharyo.

Baca juga: Tim Hukum Ganjar Sarankan Otto Hasibuan Minta Hakim Hadirkan Jokowi di Sidang MK

Maka dari itu Suharyo menekankan supaya masyarakat bisa berpikir panjang dan menghindari cara-cara yang melawan hukum dan kekerasan dalam menyampaikan perbedaan pandangan terkait hasil Pemilu dan Pilpres 2024.

"Kalaupun tidak diterima tapi berjuang terus lewat jalan peraturan hukum. Kalau memang ada tidak benar di dalam keputusan itu, diperjuangkan terus, tetapi tanpa kekerasan," ucap Suharyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com