Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Widjajanto Ungkap Titik Pembeda Ganjar dan Jokowi, Singgung Manuver Pencalonan Gibran

Kompas.com - 22/12/2023, 13:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengungkapkan titik pembeda antara capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dengan Presiden Joko Widodo. 

Meski belakangan Ganjar kerap berupaya mengasosiakan diri dengan sosok Jokowi terkait program hingga cara blusukan, namun ada satu titik yang jadi pembeda antara dua tokoh itu.

"Titik beda kami dengan Pak Jokowi, saat ini adalah kami tidak bisa menerima manuver-manuver politik yang berada di sekitarpencalonan Mas Gibran," kata Andi dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Gibran Maju Cawapres berkat Putusan MK yang Kontroversial, PDI-P Dorong Masyarakat Tetap Kawal Demokrasi

Andi mengakui, pihaknya hingga belum bisa menerima manuver politik untuk mensukseskan putra presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Gibran yang baru berusia 36 tahun itu bisa mendaftar sebagai cawapres setelah Mahkamah Konstitusi yang diketuai oleh pamannya, Anwar Usman, mengabulkan perubahan syarat batas usia capres/cawapres.

Belakangan, Anwar Usman dinyatakan melanggar kode etik dalam proses pengambilan putusan itu, dan dicopot dari jabatan Ketua MK.

Baca juga: Sidang DKPP soal Gibran Maju Cawapres, KPU Bantah Langgar Etik dan Minta Aduan Ditolak

Andi menilai, upaya pencalonan Gibran dengan melakukan manuver politik itu jelas telah menciderai demokrasi. 

Sementara, sosok Ganjar secara tegas ingin menjaga demokrasi yang telah terbangun selama ini.

Andi menjelaskan, rasa tidak terima itu kemudian ditunjukkan Ganjar kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat capres perdana, 12 Desember lalu.

"Ya makanya di debat satu, Mas Ganjar bertanya tentang Mahkamah Konstitusi, itu untuk menunjukkan titik beda itu. Itu titik beda kami dengan Pak Jokowi, tentang demokrasi," jelas Andi.

Baca juga: Kubu Ganjar Bandingkan Reaksi Prabowo saat Ditanya soal HAM, 2014 Kaget, 2024 Jengkel

Andi pun mengaku kaget karena isu yang sama ditanyakan oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan kepada Prabowo.

Bahkan, menurut dia, Anies bertanya lebih detail dan menyinggung soal etik kepada Prabowo.

"Mas Anies melanjutkan pertanyaan itu dengan lebih detail, yang kemudian mendapatkan sambutan luar biasa dari Mas Gibran, ya saat debat itu, itu menunjukkan titik bedanya kami 03 dengan Pak Jokowi yang kemudian ternyata diamplifikasi oleh Mas Anies selama debat itu," pungkasnya.

Baca juga: Gibran Berdiri dan Bakar Semangat Pendukung Saat Debat, TKN: Bukan Kepancing Emosi, Itu Antusias

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com