Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Tak Mau Indonesia Jadi Negara yang Pertama Kali Deklarasikan Endemi

Kompas.com - 13/04/2023, 15:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui akan mengambil langkah konservatif untuk mentransisi pandemi Covid-19 menjadi endemi di Indonesia.

Ia mengakui tidak ingin gegabah membuat Indonesia menjadi negara yang pertama kali memutuskan untuk mendeklarasikan pandemi menjadi endemi, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendeklarasikan lebih dulu.

"Banyak pertanyaan, kenapa kamu tidak melakukan (mendeklarasikan) ini sekarang? Kamu tahu seperti bankir, kamu tahu bankir biasanya lebih konservatif," kata Budi saat ditemui di gedung Kemenkes, Kamis (13/4/2023).

Ia pun mempersilakan negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang mendeklarasi lebih dulu. Kemudian, Budi akan melihat reaksi publik terkait keputusan tersebut.

Baca juga: WHO Harap Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi pada Akhir Tahun Ini

"Biarkan teman kita di AS melakukannya terlebih dahulu dan Jepang melakukannya terlebih dahulu. Dan kita ikuti dan lihat bagaimana reaksi publik? Jadi itulah tipikal cara konservatif," tutur dia.

Adapun saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan lima strategi imperatif untuk mendukung transisi dari pandemi menjadi endemi di dalam negeri.

Strategi tersebut disiapkan agar masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan yang baik dan terjangkau, sehingga masyarakat merasa aman ketika Indonesia mendeklarasikan endemi.

Lima strategi itu meliputi mengedukasi penerapan protokol kesehatan di masyarakat, menyiapkan vaksin di dalam negeri, menyiapkan kapasitas diagnostik virus di dalam negeri, menyediakan obat-obatan untuk mengobati Covid-19, dan menyiapkan layanan kesehatan di rumah sakit.

Baca juga: Bukan Lagi Pandemi, Wamenkes Sebut Covid-19 di Indonesia Sedang Transisi Menuju Endemi

 

 

"Itu akan membuat rakyat kita merasa nyaman ketika pemerintah mengalihkan penyakit ini kepada masyarakat, untuk dikelola sama seperti penyakit pada umumnya yang ada. Dan lalu transisi akan berakhir," jelas Budi.

Di sisi lain, kata Budi, pihaknya akan mengadakan konferensi dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelum pertemuan International Health Regulations (IHR).

Diketahui, untuk membahas pendeklarasian pandemi, berbagai ahli dari komite regulasi nasional akan bertemu terlebih dahulu di Jenewa, Swiss.

Dalam pertemuan itu, mereka akan membicarakan rekomendasi untuk agenda WHO, yakni deklarasi pandemi menjadi endemi.

Baca juga: Bakal Bertemu WHO Usulkan Deklarasi Endemi, Menkes: Doain Ya...

"Jadi saya akan melakukan panggilan konferensi dengan Dokter Tedros Sebelum pertemuan IHR, yang menentukan pandemi selesai atau tidak, segera. Saya ingin menelepon mereka," jelas Budi.

Diketahui, rencana pendeklarasian ini memang perlu dibicarakan oleh WHO tersebut, mengingat organisasi itu yang bisa mendeklarasikan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Sebelumnya, Budi sudah berkonsultasi dengan negara-negara lain soal status endemi. Sejumlah negara tersebut, di antaranya Jepang dan Amerika Serikat.

"Kita sekarang konsultasi sama negara-negara lain yang juga akan rencananya mau men-declare endemi tahun ini. Kebetulan Jepang sama Amerika," kata Budi beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com