JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bakal bertemu Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) bulan ini untuk mengusulkan pendeklarasian pandemi menjadi endemi.
Budi lantas meminta doa agar pembicaraan dengan WHO membuahkan hasil yang baik.
"Mau ketemu sebentar lagi (dengan WHO membahas endemi). Bulan ini. Doain ya," kata Budi setelah acara Penghargaan PPKM Award di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Menkes Akan Temui WHO pada Mei, Bahas Perubahan Status Pandemi Jadi Endemi
Rencana pendeklarasian ini memang perlu dibicarakan dengan WHO, mengingat WHO yang berwenang mendeklarasikan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Sebelumnya, Budi sempat menyampaikan akan bertemu langsung dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus agar pembicaraan berlangsung secara intensif.
"Karena kan (perwakilan kami) sudah sekali bicara sama WHO, nanti saya sama Pak Tedros nanti mau (bertemu) langsung. Teman-teman sudah bicara sama yang di bawahnya Pak Tedros, sudah bisa dapat masukan beberapa," tutur dia.
Pemerintah pun, kata Budi, sudah berkonsultasi dengan negara-negara lain soal status endemi. Sejumlah negara tersebut di antaranya Jepang dan Amerika Serikat.
"Kita sekarang konsultasi sama negara-negara lain yang juga akan rencananya mau me-declare endemi tahun ini. Kebetulan Jepang sama Amerika," kata Budi, bulan lalu.
Adapun status pandemi hanya dapat dicabut jika parameter terkendali, atau terjadi penurunan kasus Covid-19 selama beberapa waktu.
Baca juga: Berencana Deklarasikan Endemi Tahun Ini, Menkes Konsultasi dengan Negara Lain
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa Bali Airlangga Hartarto menyebut, kasus Covid-19 di Tanah Air secara umum mengalami penurunan pada bulan Maret 2023
Tercatat, per tanggal 17 Maret 2023, kasus aktif nasional mencapai 3.701 kasus dengan akumulasi total kasus konfirmasi mencapai angka 6,7 juta.
Share atau sebaran kasus aktif masih didominasi di Pulau Jawa-Bali sekitar 85,81 persen dan luar Jawa-Bali sebesar 14,19 persen.
Tingkat kesembuhan di wilayah luar Jawa-Bali berada pada rentang 96,96 persen-98 persen.
Di sisi lain, hasil sero survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan kadar antibodi masyarakat meningkat.
Berdasarkan survei tersebut, 99 persen populasi Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 atau Covid-19.
Kadar antibodi masyarakat meningkat menjadi 3.207 u/ml di Januari 2023 dari sebelumnya 2.095 u/ml di Juli 2022.
"Selama Maret secara umum mengalami penurunan dan kasus aktif tertinggi di regional di luar Jawa (berada) di Kalimantan," kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.