Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengingatkan, Banyak Pekerjaan Lama Akan Hilang

Kompas.com - 22/08/2019, 11:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, banyak pekerjaan lama yang bakal hilang seiring dengan perkembangan teknologi.

Namun demikian, banyak pula pekerjaan baru yang akan muncul seiring perkembangan tekonologi. Oleh sebab itu, Kepala Negara meminta sumber daya manusia di Indonesia untuk mempersiapkan diri dengan baik.

"Mungkin sopir sudah mulai berkurang atau hilang karena sudah ada autonomus vehicle, sehingga kalau seperti ini kita tidak merespon, tidak mempersiapkan, ya kita akan ditinggal," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dalam Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (21/8/2019) malam.

Baca juga: Jokowi: Kita Ingin Fokus Pembangunan SDM Sejak Bayi Masih di Kandungan

Salah satu pekerjaan yang dibutuhkan saat ini dan masa mendatang adalah teknisi coding dan programming.

"Sekarang saya kira yang dibutuhkan, yang mendatang dibutuhkan, teknisi-teknisi programming, teknisi-teknisi coding. Ini ya sudah berubah memang," ujar Jokowi.

Ia pun memastikan, pemerintahannya periode 2019-2024 akan memperhatikan betul mengenai tantangan global ini.

Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin akan betul-betul mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu terserap pada pekerjaan di masa mendatang.

"Kebutuhan keterampilan, skill masa kini, masa mendatang, itu harus direncanakan harus disiapkan. Kebutuhan mulai pekerjaan masa kini, masa mendatang, harus dihitung, dikalkulasi, apa yang harus disiapkan karena memang kebutuhannya sudah sangat berbeda," kata Jokowi.

Baca juga: Siapkah Pemerintahan Jokowi Merealisasikan Kartu Pra Kerja di 2020?

Topik serupa pernah juga disampaikan Jokowi dalam pidato Sidang Bersama DPD-DPR RI, Jumat (16/8/2019) lalu.

Kepala Negara mengatakan, saat ini dunia memasuki era disrupsi di mana perkembangan teknologi informasi mengubah tatanan sosial, politik hingga ekonomi.

Salah satu imbasnya, yakni hilangnya profesi yang selama ini populer. Namun, di sisi lain muncul pula profesi baru yang tak dibayangkan sebelumnya.

"Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Tetapi juga makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan. Ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi baru yang bermunculan," kata Jokowi saat itu. 

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk lebih efisien dalam menggunakan anggaran. Jokowi mencontohkan soal penggunaan anggaran untuk studi banding ke luar negeri. Ia menilai studi banding ke negeri orang di era teknologi saat ini sudah tidak relevan. Sebab, berbagai informasi bisa didapat lewat ponsel pintar.<br /> Jokowi menegaskan, realisasi anggaran bukan diukur dari seberapa banyak anggaran yang telah dibelanjakan. Tetapi diukur dari seberapa baik pelayanan kepada masyarakat, seberapa banyak kemudahan diberikan kepada masyarakat. Ukuran akuntabilitas pemerintahan jangan dilihat dari seberapa banyak formulir yang diisi dan dilaporkan tetapi seberapa baik produk yang telah dihasilkan. <br /> #PidatoJokowi #PidatoKenegaraanJokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com